Tak terasa hari sudah malam saja. Karina merasa hari ini berjalan begitu cepat tidak seperti biasa.
Suara dengkuran halus bisa begitu jelas didengarnya. Tanpa sadar, sudut bibir Karina berkedut. Dengan hati-hati, Karina membalikkan posisinya menghadap sang suami yang tengah terlelap.
"Dia pasti kelelahan karena terus mengurusku yang seperti bayi seharian ini," lirih Karina.
Karina memandangi wajah tampan Ken. Wajah tampan yang tak bosan-bosannya ia pandang seharian ini. Sosok Ken hari ini begitu manis. Tidak ada Ken yang menjengkelkan dan seenaknya saja.
Yang ada sosok Ken yang sabar, lembut dan manis.
"Andai saja, seterusnya sikap kamu seperti itu Tuan. Pasti aku akan merasa jika pernikahan kita ini normal seperti pasangan lainnya. Menikah karena cinta bukan karena paksaan," lirihnya lagi.