Dengan begitu santai, Prisya melangkahkan kaki untuk menuju ke kamar Hotel. Kali ini Prisya tidak memilih untuk kembali ke Kotanya, karena dia ingin menangkan dirinya untuk sementara waktu.
Tujuan Prisya datang ke Kota ini hanya untuk berkunjung ke makam Neneknya, sebab dia ingin mencurahkan apa yang selama ini mengganjal dalam hatinya.
Tidak melakukan banyak hal, Prisya masuk ke Kamarnya langsung mandi sampai akhirnya dia terdiam di atas tempat tidurnya sambil memikirkan hal yang memang tidak bisa lepas dari pikirannya.
Saat tengah memikirkan bagaimana kehidupannya selanjutnya, mendadak Prisya teringat akan Marsell. Pikiran Prisya tidak lepas dari mantan pacarnya.
Lo beneran akan kembali kan?
Prisya bertanya-tanya, karena dia merasa kebingungan. Ada sebuah rasa tidak percaya dan juga rasa takut kalau Marsell tidak kembali padanya.
Jari tangannya perlahan meraba kalungnya, dia memegangi kalungnya sambil terus memikirkan orang yang sudah memberikan kalung itu padanya.