Waktu berlalu dengan sendirinya, malam sudah larut dan tiba sekarang, tapi Prisya masih berada di tempat yang sama.
Entah kenapa dia merasa begitu enggan untuk pulang, karena tidak bisa dibohongi jika sekarang dunianya terasa begitu hampa.
"Mau makan apa, biar gue order sekarang." Tidak mungkin Marsell memilih untuk mengabaikan Prisya, terlebih dia cukup tahu kalau sudah agak lama Prisya berada di Apartemennya.
Sejenak Prisya berpikir akan hal tersebut, tapi bukan karena dia memikirkan makanan apa yang ingin dia nikmati. "Mending pergi aja yuk cari makannya," jawab Prisya dengan cukup santai.
"Boleh," jawab Marsell yang langsung menyetujui hal tersebut.
Sedari dulu Marsell memang selalu menuruti apa yang Prisya inginkan, terlebih sekarang dia tahu kalau Prisya tengah bersedih, sekalian dia menghibur Prisya.
Prisya menganggukkan kepalanya dan kemudian bangkit dari tempat duduknya. Marsell juga melangkahkan kaki yang tak lama kemudian mereka keluar dari Apartemen.