Di pagi yang begitu cerah dengan sinar mentari yang mulai meninggi, Prisya tengah memperhatikan jendela kamarnya sambil memperhatikan pemandangan yang tersaji.
Prisya masih merasa begitu pening, tapi dia tidak bisa tertidur, sebab beberapa kali dia merasa mual sampai akhirnya dia hanya memilih untuk berbaring saja.
Beberapa saat berbaring, Prisya mendengar kalau handphone-nya berbunyi dan saat melihat nama seseorang yang tertera di layar handphone-nya membuat Prisya langsung menerima panggilan tersebut.
"Hallo, Abang." Prisya begitu bersemangat menyapa Reka sambil memperhatikan wajah Reka yang sekarang tertera di layar handphone-nya.
Kening Reka mengernyit yang tak lama kemudian dia memperhatikan layar untuk bisa melihat dengan jelas wajah Prisya. "Lo gak sekolah?" tanya Reka setelah dia merasa begitu yakin bahwa sekarang Prisya masih di kamarnya.
Prisya menggelengkan kepalanya. "Enggak Bang," jawab Prisya dengan penuh kejujuran.
"Kenapa?" tanya Reka yang merasa penasaran.