Download App
81.81% Strong life / Chapter 9: 9. Tiffany mulai kesal dengan sikap Elsa

Chapter 9: 9. Tiffany mulai kesal dengan sikap Elsa

"Elsa, kaka mau bicara sama kamu!!" ucap Tiffany di Sofa, dan meminta Elsa mendekat dengannya dan duduk bersama

"Apaan, tumben amat" ucapnya

"Kamu masih berhubungan dengan Deva? " tanya Tiffany serius

Elsa sedikit memikirkan sesuatu sebelum menjawab, "kenapa kaka tanya gitu, ya masih lah, aku sama deva masih pacaran, nanti mau nge date"

"Deva udah lama gak main kesini, kaka cuman tanya aja, karena akhir-akhir ini kamu jarang ngomong soal dia, ya kaka kira udah break gitu"

"Dia sibuk" singkat Elsa

"Sibuk apa? Dia kerja? "

"Osis, terus katanya ada praktek gitu"

Tiffany mengiyakan jawaban Elsa, dan mengambil handphone untuk menghubungi seseorang "Halo"

...

"Halo bos, ada apa" terdengar seperti klien

"Saya malam ini tidak ke kantor, saya ada urusan, kamu urusi semua berkas saya diruangan, minta bantuan sama bella ok" suruh Tiffany

"Baik"

"Oh ya besok saya juga gak tau bisa masuk apa engga karna saya ada pertemuan dengan manajer Ali, handle semuanya, jadi saat saya kesana, sudah harus beres semua" pungkasnya

"Siap bos, saya lakukan"

***

Dipagi Hari,

Elsa tiba tiba meminta uang kembali padahal dua hari sebelumnya dia sudah meminta puluhan juta pada kakanya.

Perdebatan dimulai oleh dua saudara ini.

"Kak minta duit dong"

"Untuk apa? "

"Biasa make up aku udah jatahnya harus nambah lagi, masa gitu aja gak ngerti sih, ayolah buruan aku mau beli nih"

"Bukannya kamu udah terlalu banyak ya koleksi make up, sekarang mau beli lagi? Enggak, kalo kamu mau beli yang butuh baru kaka kasih"

"Ka, make up juga butuh... " belum selesai Elsa bicara, sudah dipotong

"Apa di lemarimu itu bukan make up namanya?! Elsa dengarkan kaka, kamu boleh minta sama kaka tapi ya harus ngertiin kondisi juga, kamu udah banyak make up nya, lagian kamu mau secantik apa sih"

"Oh jadi kaka gamau ngasih aku duit nih, mentang-mentang jadi bos di kantor ayah, semua gaji kaka mau dipake buat diri sendiri ya, kaka ga inget kata tante, apapun yang Elsa mau turutin dong"

Tiffany tidak bisa menahan emosinya, dia yang tadi duduk, menjawab respon Elsa langsung dia berdiri

"Elsa, dua hari yang lalu kaka udah kasih kamu uang ya, apa itu gak cukup? " ucapnya kesal

"Kalo cukup juga gak bakal aku minta lagi"

"Nominal sebesar itu gak cukup? Kamu apakan uang itu? Buat belanjain pacar kamu itu, hah, buat cowo yang gak tau dia siapa bukannya cewe yang dia belanjain malah kamu dimanfaatin!! " nampaknya kekesalan Tiffany semakin menjadi-jadi

Elsa tidak terima Deva disangkutpautkan "kok jadi deva sih, aku lagi minta duit ka, harusnya langsung kasih kek, ini malah omongannya nyebar kemana"

Pekerja dirumah ini mendegar keributan, alhasil diapun langsung menuju sumber suara tersebut. "Aduhh non ada apa ini? Kok pagi pagi ribut gini, nanti tetangga denger non"

"Biarin aja bi, biar pada tau kalo ka fany itu jahat sama adiknya, yang tega gak mau nurutin kata adiknya, yaudahlah aku mau pergi dulu bi" ucapnya langsung pergi dan membatalkan permintaannya yang membuatnya menyesal telah jujur dengan kakanya

Tiffany yang kala itu emosi berusaha mereda dirinya dengan ditemani secangkir teh hangat, dan bibi berusaha menenangkannya dan sedikit bertanya "ada apa dengan non elsa, kelihatannya dia marah besar dan non juga keliatannya kesel gitu, cerita sama bibi non"

Dengan meneguk teh Tiffany berusaha untuk mengelak pertanyaan itu, "aku tidak ingin berkelanjutan emosi gini bi, jadi bibi lanjut kerja aja ya"

#31mei2019

*****


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C9
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login