Download App
Story Life 
Overseas Children Story Life 
Overseas Children original

Story Life Overseas Children

Author: Jheffry_Alexandra_

© WebNovel

Kehidupan Anak Rantau

pengalaman membuat kita mengerti tentang banyak hal. Mengerti akan arti hidup yang sesungguhnya dan berada jauh dari orangtua, merubah kita menjadi dewasa. Dewasa dalam berpikir, dewasa dalam bertingkah dan dewasa dalam mengambil keputusan".

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun pun berganti, tak terasa 3 tahun sudah kulalui. Canda, tawa, susah dan senang datang silih berganti. Itulah seni dari kehidupan. Sekian lama aku bergumul bersama orang-orang asing di tempat yang asing pula. Kesendirian, kesunyian dan kehampaan selalu kurasa dalam hidupku. Betapa sulitnya aku menyesuaikan diri di tempat yang asing ini. Tak ada saudara, tak ada keluarga, sahabat pun jarang. Dalam keadaan seperti ini, aku bingung, aku ragu dan aku bimbang dalam mengarungi kahidupan dan menjalani hidup ini sendiri. Dalam hati kecilku, aku bertanya-tanya, mampukah aku menjalani semua ini?

Kasih sayang kini tak lagi kurasakan dari kedua orangtua dan sanak saudaraku. Saat ini, aku dituntut untuk bisa mencari dan menemukan kasih sayang dari orang-orang asing ini. Tanpa kasih sayang dari keluarga aku harus bisa menentukan hidupku sendiri. Betapa sulitnya hidup ini. Hidup ini tak segampang seperti kita membalikkan telapak tangan. Dengan segala kesederhanaan, dengan segala kekurangan aku mulai menapaki hidup ini tanpa ditemani seorangpun. Ketika bersama orangtua dan sanak-saudaraku, walaupun sederhana tapi aku selalu santai dalam menjalani hidup. Tetapi kini kenyataan mulai berbalik. Bersama diriku sendiri, aku harus membuat segala sesuatu yang tak ada menjadi ada. Membuat segala sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin.

Demi hidup dan masa depanku, aku harus rela meninggalkan kampung halaman, meninggalkan ayah-ibu dan sanak saudaraku. Demi sesuap nasi, aku harus tinggal di tanah orang. Tinggal dengan orang yang tak dikenal, dengan orang yang tak punya hubungan apapun, aku harus nunut hidup dengan mereka untuk bisa bertahan hidup. Ini adalah pengalaman pertamaku tinggal bersama dengan orang. Betapa sulitnya aku menghadapi semua ini, tetapi semua ini kulakukan demi hidupku.

Sekian lamanya aku terlarut dalam pikiranku. Aku terlena dengan kenyataan hidup seperti ini sehingga pada akhirnya aku lalai untuk merangkai dan merencanakan kehidupanku kedepannya.

Berteman sebuah laptop tua dan sebatang rok*k, aku coba merenungi dan merefleksi hidupku. Seketika, aku terbangun dan teringat akan kata-kata kuno yang sangat sederhana yang pernah kudengar dari seorang sahabatku. Katanya, "di dalam menjalani hidup ni, janganlah beban yang lebih besar daripada hidup, tetapi hidup ini yang harus lebih besar dari pada beban".

Berpijak dari kata-kata ini, aku sadar dan mulai dengan kehidupanku yang baru. Perlahan-lahan aku mulai merubah arah hidupku dan mengejar semua ketertinggalanku. Setelah aku sendiri, baru aku sadari, ternyata hidup ini tidak terlalu sulit, apabila kita menikmati hidup apa adanya, menjalani hidup apa adanya, dan mensyukuri semua yang telah diberikan tuhan kepada kita. Interaksi yang baik dengan sesama, mencintai sesama, mencintai pekerjaan, ketekunan, kedisiplinan, kejujuran dan kesetiaan adalah kunci utama menuju pada hidup tenteram dan sejahtera.

 


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login