Download App
58.33% STORY ABOUT LOVE / Chapter 7: Lanjutannya 5

Chapter 7: Lanjutannya 5

Sejak kejadian diperpuskaan itu, Raine sering mimpi buruk, dimimpinya dia melihat seorang gadis kecil yang begitu riang bermain rumah-rumahan dengan seorang anak cowok, tapi Raine tidak tahu siapa cowok itu, yang dia kenali hanya anak kecil yang memakai gaun pink itu adalah dirinya, karena dia pernah melihat wajah anak kecil itu di foto album keluarga, sampai kelas 1 SMP mereka masih bermain bersama dan sekolah disekolah yang sama, kelihatannya mereka begitu gembira bermain di mimpi Raine, tapi ada sesuatu yang menyesakkan dadanya, dan dia tidak ingin melihat hal tersebut, tidak ingin mengingat hal itu, maka Raine terbangun dari tidurnya, saat terbangun keringat dingin sudah membasahi kasurnya, nafasnya memburu seperti habis berlari, tenggorokannya terasa kering, dan dia butuh segelas air untuk membasahi tenggorokannya, maka diputuskannya untuk bangun dari tempat tidur menuju dapur, membuka kulkas dan meminum langsung dari botol air mineral 250ml.

"Tumben udah bangun dek ?"

Reizha abang Raine yang biasa bangun pagi menegur Raine yang masih minum.

"Emang, jam berapa sekarang?"

"Jam 5, fuuaahhh"

Reizha menguap dan menyambar air mineral yang adiknya pegang untuk diminumnya sendiri. Disela aktivitas minumnya Reizha melirik ke arah adiknya dengan pandangan menyelidik karena tidak ada ocehan dari bibir mungilnya dan dia masih saja berdiri ditempatnya dengan tatapan kosong.

"Nightmare?"

Raine menganggukkan kepalanya, Reizha mengacak rambut adiknya yang panjang. Raine tersenyum mendapat perhatian dari abangnya itu.

"Masuk jam berapa bang ?"

"Jam 8, tapi mau nganterin Juni ke kampusnya jam 06.30"

Raine tersenyum mendengar perkataan abangnya itu, keinginannya untuk menyindir abangnya ditahan olehnya, karena ibunya sudah menghampiri kedua anaknya yang berbicara dalam gelap, ibu menyalakan lampu dapur dan tersenyum melihat Raine yang sudah bangun.

"Anak ibu tumben bangun pagi."

Kata ibu sambil mencium pipi anak gadisnya itu, Raine tersenyum, Reizha ikut mencium pipi ibunya yang masih terlihat cantik di usianya yang tidak muda lagi.

"Kamu mau kemana pagi-pagi udah bangun?"

"Mau nganterin Juni bu."

Reizha menjitak kepala adiknya yang menjawab pertanyaan ibu untuknya itu, dan dibalas cubitan ringan di lengan abangnya oleh ibu, Raine memanyunkan bibirnya kearah abangnya, sebelum Raine mengejek abangnya, ibu langsung memberi komando yang tidak bisa dibantah oleh kedua anaknya itu, saat melihat kedua harta berharganya itu jalan menuju kamar masing-masing untuk mengambil keperluan untuk mandi, ibu tersenyum bahagia.

"Pada mandi sana."

***


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C7
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login