Saat pagi hari, Nora terbangun dari tidurnya ia tidak menemukan keberadaan Victor di atas ranjang maupun di sekeliling kamar.
Nora sedikit mengernyitkan dahinya, ketika sinar matahari menerpa wajah bengkak khas bangun tidurnya. Namun wajah itu justru terlihat sexy dan begitu menggoda.
Sepertinya Victor yang sengaja membuka penutup jendela agar cahaya matahari menerobos masuk ke dalam mereka.
"Ahhh. . "
"Ouuhh God." Nora meringis kesakitan ketika merasakan pangkal pahanya yang nyeri dan perih bercampur menjadi satu.
Sungguh, tubuhnya sangat lemas dan kewanitaan nya yang sakit dan perih. Namun Nora juga tidak bisa berbohong jika saat ini perutnya terasa sangat lapar.
"Kruyukkk. . " Suara cacing-cacing di dalam perut Nora demo meminta makan.
Nora butuh asupan nutrisi secepatnya. Nora tidak ingat kapan terakhir ia makan, atau kapan terakhir makanan ataupun minuman masuk ke dalam mulutnya.