Sebelum dia melontarkan ucapan,
"Boleh saya duduk?" "Ah, maaf, silakan, Bang, Mas. EH, Kak, ah... Pak?" -
Sial. Aku benar-benar jadi hilang kendali. Ternyata, dia masih begitu muda. Ya, setidaknya belum setua kakek atau ayahku. Aku hanya pernah melihatnya lewat foto buram yang tak begitu banyak di internet. Dia seperti yang diketahui banyak orang tidak terlalu suka memublikasikan kehidupan pribadinya. Ternyata, wajah aslinya jauh lebih muda.
Dia memakai jaket berwarna hitam kecoklatan. Memiliki jenggot dan jambang. Memakai topi. Memakai celana warna hitam.
"Mas ..." Aku memanggil namanya yang tak bisa kusebutkan kepadamu.
"Jangan panggil saya Mas. Saya bukan orang Jawa."
"Bang?"
"Nah, itu lebih baik, lebih umum."
"Maaf, kalau surat elektronik saya sudah mengganggu Abang." .