Download App
70% SOLARIUM || Black Clover Fanfic / Chapter 7: [06]. Para Pelindung

Chapter 7: [06]. Para Pelindung

"Wah Noelle, bagaimana bisa kau sekuat ini?!." Ujar Nike takjub

Sementara Noelle pun masih terdiam karena terkejut

"Oy, giliran kalian." Ucap Liam dingin

Kim dan Asta saling tatap dan mengangguk. Tangan mereka menggemgam erat senjata masing-masing. Celine mengeluarkan badai musim gugur agar menghadang pandangan Heath dan pengikutnya

Sekali lompatan Kim dan Asta langsung melesat. Asta menusukkan pedangnya pada Heath, sementara Kim menyalurkan listriknya pada pedang Asta

"Tuan Heath!."

"Argh!." Heath tersetrum dan muntah darah, tapi dia justru menyeringai

'Dia menggunakan es agar kecepatan ku berkurang?!'

"Haha hanya itu kemampuanmu?. Sekarang giliranku." Heath mengeluarkan Grimoire nya

"Asta!." Kim mendorong Asta dan menahan es tajam itu dengan tombaknya, tapi karena tak seimbang tombaknya patah dan Kim tertusuk

"Kim!!."

Pupil mata Asta bergetar. Kim terkulai di tanah lalu disusul Gery dan Celine

"Kim bertahanlah!."

"Sihir kreasi pedang-." Liam terhempas karena serangan tiba-tiba salah satu pengikut Heath

"Liam!."

"Sialan kau!!." Asta berlari tapi dia tak bisa menjangkau Heath dan terus menerus disayat oleh es tajamnya

Semuanya terkejut dan panik. Nike ikut melindungi para rakyat dengan melapisi air buatan Noelle dengan bayangannya. Celine mencoba menutup luka Kim. Magna yang kehabisan sihir dan Gery bersama Liam mencoba melawan para pengikutnya Heath

Magna tersentak. Ingatan ketika dirinya diterima sebagai Ksatria Sihir membuat warga di desanya bangga, terlebih kakek Seihi yang terus mendukungnya padahal dulu dia adalah anak berandal yang mencelakakan desa Sosshi

'Seorang pria sejati, tak akan pernah menyerah!'

"Hoy, keluar dari sini akan baik'saja kan?." Tanya Magna. Nike dan Noelle saling tatap

"Kurasa begitu."

Magna menyeringai, seluruh tubuhnya kini diliputi oleh api dan dia keluar dengan percaya diri

"Hoy kalau kau mau menghabisinya maka lawan seniornya dulu!."

"Senior Magna."

"Kim!." Asta beralih kepada Kim yang mencoba untuk duduk tapi terus ditahan Celine

"Rasakan ini kau sialan. Sihir api: Ledakan Bola Api!." Magna melemparkan beribu-ribu bola api dan langsung ambruk begitu saja

Sementara Heath berhasil melindungi dirinya

"He kau pikir itu mempan kepadaku?." Heath mengeluarkan es-es tajam di atas Magna

"Belum selesai!." Heath tersentak

Asta lalu melempar kembali bola-bola api milik Magna dengan pedangnya dan Heath bersama para pengikutnya kena telak

"Aku masih bisa bangkit." Kim memaksa untuk berdiri, dia menatap datar tombaknya yang patah

"Api ini tak mau padam?. Kalau begitu akan kupadamkan sendiri!. GRAHH!." Heath membekukan api di tubuhnya

"Ini belum selesai." Heath tersentak

"Asta!." Kim melemparkan listriknya pada pedang Asta

"T-tunggu..."

"Tak akan ku tunggu!." Asta melayangkan pedangnya hingga Heath muntah darah

'Aku kalah, dari bocah ini?. Padahal ... aku hanya ingin terlihat baik, bagi tuanku...'

Heath ambruk di lantai

"Lihat?. Orang biasa pun bisa menang." Ujar Asta

Magna tersadar kalau dirinya baik'saja, ternyata dia dilindungi palu milik Gery yang berubah menjadi raksasa

Magna lalu mengikat orang-orang itu dengan apinya

"Kim kau baik'saja?." Tanya Gery. Kim mengangguk seraya meringis, dia berjalan pelan ke arah tombaknya

"Taruh kembali dalam Grimoire mu. Kurasa bisa dipulihkan kembali." Ucap Liam. Kim mengangguk lalu memasukkan kembali tombaknya ke dalam Grimoire kemudian dituntun jalan oleh Celine

Asta berteriak heboh lalu ambruk membuat mereka semua panik. Ternyata dia hanya tertidur

"Hahh kita selamat."

"Kalian sudah menyelamatkan kami, terimakasih banyak."

"Terimakasih kakak!."

"Bukan apa-apa kok." Jawab Magna

Seekor burung Anti-Sihir keluar dari jubah Asta lalu dia terbang ke sebuah rumah yang mengeluarkan cahaya

Selang beberapa menit Heath akhirnya tersadar

"Apa sebenarnya tujuan kalian?. Siapa tuan kalian?." Tanya Liam mengintimidasi

"He aku tak akan menjawab."

"Apa?!. Kami akan membuatmu mengatakan semuanya di markas Ksatria Sihir nanti!." Seru Magna

"Aku tak akan menjawab."

"Apa?."

"Cih keras kepala sekali." Dumel Nike

Tiba-tiba tubuh Heath bercahaya mengejutkan mereka

'Dia punya sihir penuntun?'

"Sihir kreasi es: pemakaman es!." Heath bersama kedua pengikutnya membeku kemudian pecah. Grimoire miliknya pun berangsur-angsur menghilang dibawa angin

Sementara satu pengikutnya lagi menghilang entah kemana

"Sialan!."

'Siapa yang membuat mereka sampai setia begitu?!. Ada orang dibalik semua ini?!'

~•~

Keadaan membaik. Mereka kemudian mengubur jasad kakek Seihi. Semua disana menatap sendu. Kim belum diperbolehkan berdiri dan harus duduk di tanah dengan perban di perutnya

"Kakek Seihi, padahal dia sudah melakukan banyak hal untuk kami hiks. Dia selalu mengajarkan tentang sikap baik dan juga harus bermimpi luas. Aku masih tak percaya dia pergi secepat ini." Nick menangis

"Iya. Kakek juga memberikan boneka ini padaku." Ujar gadis kecil yang bersama Noelle tadi

Semuanya diam, tak tau harus berkata apa

"Kau tak perlu sedih. Cukup buktikan kalau dirimu bisa seperti yang kakek Seihi ajarkan." Ujar Asta

Nick tersentak dan tersenyum

"Em!. Aku akan menjadi Ksatria Sihir seperti kalian dan menyelamatkan banyak orang!." Seru Nick bersemangat

"Yosh, kami tunggu ya." Ucap Kim

Nick mengangguk antusias. Semuanya tersenyum. Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan burung Anti-Sihir tadi yang mematuki kepala Asta

"Eh apa itu?." Tanya Celine melihat benda berkilau di mulut burung tersebut

"Hee itu jimat milik kakek."

"Apa?!. Kalau begitu ini barang penting!. Hey cepat kembalikan!."

"Hahaha!. Sepertinya dia menyukainya, ambillah. Sebagai hadia juga karena sudah menyelamatkan kami." Ujar Nick

"He begitukah?. ADUDUDUDUH!. Burung bodoh apa yang ku lakukan padamu ha?!." Asta terus berteriak heboh kala burung itu terus mematuki kepalanya

Semua tertawa

Sementara itu di sebuah tempat. Pengikut Heath yang berhasil melarikan diri memberikan laporannya kepada sang tuan

"Jadi begitu. Batu sihir tersebut jatuh ke tangan Banteng Hitam dan Solarium?."

"Iya tuan."

"Hmm, jika mereka masih bisa ditangani. Tak apa yang penting adalah menghidupkannya."

Dan orang itu ... menggunakan jubah Fajar Keemasan

To Be Continue...


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C7
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login