"Anggi, apa ini ulahmu tadi?!" Tanya Ratna masih tidak percaya melihat Lembuswana di depannya yang tampak kelimpungan mengatasi darah dari dalam tubuhnya yang terus keluar deras.
Mahluk mistikal tersebut mencoba menutup lukanya dengan aura, dengan belalai bahkan dengan teknik penyembuhan yang ia tahu, tapi semuanya gagal. Darah dari sebuah lubang kecil yang semakin lama semakin membesar itu tidak pernah berhenti keluar. Menguras semua darahnya dari dalam tubuh.
Warna wajah Lembuswana terlihat semakin pucat. mahluk itu kini tampak sekarat. Erangan sakit dan kepanikan mahluk mistikal tersebut dapat dilihat serta dirasakan oleh semua orang di Sentral.
'Apa yang terjadi?!'
Semuanya serentak menanyakan pertanyaan yang sama.
Anggi tertawa kecil, menyuruh Ratna untuk medarat di atap suatu bangunan terdekat. Sesampainya di sana, Anggi semerta terduduk. Tubuh dan auranya telah melampaui batas. Anggi kini hanya bisa duduk menyaksikan Lembuswana yang panik akan nyawanya.