Dalam stasiun bawah tanah yang terang oleh kuningnya cahaya yang membutakan mata. Dimitri tertawa terbahak-bahak, melihat Anggi yang telah habis terlahap oleh serangan pamungkas miliknya. Setidaknya itu yang sudah ia pikirkan sebelum terang cahaya meredup, memperlihatkan seisi stasiun yang luluh lantak sehingga tak dikenali lagi, dengan separuh ruangan telah runtuh.
Tapi yang membuat Dimitri membelalak tidak percaya adalah sosok Anggi yang masih hidup, berdiri di tengah serangan walau luka-luka telah menghiasi sekujur tubuhnya.
'Bagaimana mungkin dia masih bisa hidup?!'
Dimitri sungguh terkejut melihat Anggi yang masih berdiri bernapas seperti biasa. Serangan yang seharusnya bisa menghancurleburkan seorang avonturir kelas platinum itu, tidak disangka mampu ditahan oleh perempuan .