"Kau sendiri apa tidak ingin menikah?"
Kalau tadi Night yang melemparkan bom terus kepada Honey, sekarang gilirannya menggoyahkan hati pemuda itu. Saat dia mengatakan hal itu.
"Kau kan seorang raja. Kau bilang kau harus memiliki penerus untuk jadi putra mahkota. Tapi kenapa… kau belum juga menikah?"
Lagi-lagi mereka terdiam. Jawabannya di dalam hati, namun mereka sama-sama memahaminya walau tanpa harus dikatakan. Namun mereka terus berusaha untuk menghindari topik itu. Mencoba memberikan jawaban yang realistis terhadap satu sama lain.
"Entahlah. Aku hanya belum memikirkannya saja. Padahal memang… aku terus disuruh untuk melakukannya. Lucu sekali, seakan hal itu bisa membantu."
Honey memiringkan kepalanya bingung.
"Oh ya? Memangnya kau sudah memiliki calon?"
Night tampak sedikit ragu lagi. Namun akhirnya dia menjawab, "Amanda. Mereka berpikir kalau dialah yang paling cocok denganku."