Fredert Pov
"Fredert, boleh aku masuk?"
Sebuah suara mengalun dari arah pintu dan aku tahu betul, itu merupakan suara Steve.
"Masuklah Steve!"
Steve masuk ke dalam kamar, sebenarnya kamar ini memang kamarku dan Steve semenjak kami menikah. Steve duduk di sampingku, aku menatap wajahnya. Dia tampak sangat sedih saat ini.
"Itukah sebabnya kau selalu menolakku? Beralasan setiap kali aku mengajakmu melakukan hubungan intim, aku pikir kau benar-benar lelah tapi ternyata alasannya karena kau tidak pernah mencintaiku tapi kau mencintainya ... kakakmu Krad?"
Aku menundukan kepala, sungguh aku merasa bersalah pada Steve. "Maaf, Steve. Sebenarnya memang itulah alasannya. Aku tidak ingin membohongimu lagi."
"Sejak kapan kau mencintainya?"