"Apa kau lupa kita sudah sepakat tidak akan memberitahukan hal ini pada putri kita? Biarkan dia hidup layaknya gadis normal."
Aku sama sekali tidak mengerti kenapa ibu berkata demikian.
"Tentu saja aku ingat, itulah sebabnya selama ini aku tidak mengatakan apa pun padanya, aku mengikuti keinginanmu. Hanya saja sekarang situasinya berbeda, dia sendiri yang menanyakannya. Bukankah kita sudah sepakat, kita akan memberitahunya jika dia sendiri yang menanyakannya? Sepertinya justru kau yang lupa kesepakatan kita?"
"Aku tetap tidak setuju. Biarkan putri kita hidup normal. Aku tidak ingin dia mengalami kesulitan-kesulitan seperti yang kita alami dulu."
"Tapi serapat apa pun disembunyikan, tetap saja kemampuan istimewanya itu tidak bisa selamanya disembunyikan."