Sang asisten menoleh, tatapannya bertemu dengan mata gelap dan dingin Mo Yongheng. Asisten tersebut begitu ketakutan sampai nyaris menggigit lidahnya hingga putus.
"Sebenarnya, Tuan Muda, kau juga lumayan. Kau tampan dan kaya, pujaan hati banyak wanita. Aku tahu banyak rekan di kantor yang menyukaimu. Nona Zheng pasti bisa melihat betapa luar biasanya dirimu, dan ia pasti bersembunyi darimu karena ia sangat pemalu!"
Sang asisten dengan cepat mengubah sikapnya, ia bahkan bisa mengangkat tangannya untuk bersumpah kalau ia mengatakan hal yang sebenarnya.
Mo Yongheng meliriknya. Melihat kepala pelayan yang sedang berjalan keluar dari vila Keluarga Zheng, Mo Yongheng tidak mengatakan apa pun tapi memberi isyarat agar kepala pelayan tersebut menerima hadiah-hadiah yang dibawa oleh asistennya.