"AH! Terserah kau saja!"
Perkataan Michelle cukup tak sinkron dengan apa yang dia lakukan sekarang, menerobos masuk ke dalam flat apartemen seorang pria —notabene adalah mantan kekasihnya— sedikit tak wajar, apalagi bagi gadis sepertinya.
Sedangkan Eugene hanya bisa tercengang saat gadis itu melewati pintu masuk dengan tambahan menyenggol bahunya cukup kencang hingga membuatnya oleng lalu menubruk dinding. Mulut pemuda itu sudah terbuka, bersiap untuk menghardik gadis berambut kecoklatan yang masuk seenaknya ke dalam rumah, tentu saja Eugene langsung mengurungkan niat ketika melihat pahatan wajah sempurna milik Michelle. Kenapa gadis itu jauh sangat jauh lebih cantik ketika telah menjadi mantan kekasih? Well, jika dalam situasi biasa saja Michelle memang memiliki kadar kecantikan setara Dewi Aprodhite, lalu sekarang bagaimana? Eugene mungkin saja akan pingsan saat ini juga kalau tak bisa mengendalikan dirinya sendiri.
Kalau chapter yang telah direvisi tak bisa keluar, silakan hapus collection lalu tambahkan lagi.
Maaf atas ketidaknyamanan nya.
Dan terimakasih telah membaca Silly Curse sampai chapter ini.