He Jingyao dapat merasakan tubuh Su Zhixi yang gemetar dan dia tertawa.
Dia mencium telinga Su Zhixi kemudian menggigitnya dengan pelan.
"Jangan ..." Su Zhixi merintih dengan suara pelan, suaranya sangat serak. "Aku sudah bilang … aku yang akan memimpin."
"Baiklah, kamu lanjutkan." He Jingyao tertawa dengan suara serak, kemudian dia menggigit dagu Su Zhixi.
Su Zhixi membelalakkan matanya ke arah He Jingyao. Hanya saja sekarang tubuhnya terasa lemas, jadi sorot matanya bukannya terlihat galak, malah terlihat seperti bayi yang sedang memohon.
He Jingyao menelan air liurnya kemudian sorot matanya menjadi semakin dalam, dengan suara yang berbahaya dia berkata, "Su Zhixi."
"Iya, iya, jangan terburu-buru." Suara Su Zhixi begitu lembut, kemudian dia menundukkan kepalanya dan menggigit dada He Jingyao.
…