Dika memutuskan untuk pulang ke rumah karena sedari tadi hanya berputar-putar saja di jalan. Ia tak tahu arah tujuan hendak ke mana. Biasanya ia selalu punya tujuan, ke rumah Friska atau ke tempat Leony.
Namun, Dika tak sengaja melihat sebuah mobil yang sangat ia kenal. Mobil itu berada di depan barisannya sendiri.
"Itu kan mobilnya Ayah."
Dika tak berani menyalip mobil tersebut. Ia bahkan memperlambat laju mobilnya. Dika tak ingin berpapasan dengan Arif lagi.
Mobil Arif mulai melaju meninggalkan mobilnya. Dika akhirnya bernapas lega dan akan langsung pulang ke rumah. Mungkin saja, Arif di sini hendak mencarinya keberadaannya dan juga sang Ibu.
"Aku gak akan biarin Ayah ketemu sama Ibu lagi!"
Sudah cukup mereka berdua merasakan sakit hati akibat perlakuan Arif selama ini. Mereka tak akan kembali ke dalam lubang penderitaan yang sama. Dika bahkan tak peduli lagi dengan ayahnya sendiri, terpenting baginya sekarang adalah Rani.