"Paham gak kamu, Nak?" Rani melihat Dika tengah mengangguk-angguk. "Ibu kayak gini karena gak mau kalau kamu sampai terlenakan sama mereka berdua. Mira dan Leony itu bukan wanita baik-baik, Nak. Mereka berdua adalah pekerja seks dan seorang muncikari." Rani terlihat tegas saat bicara di depan sang anak.
"Ya, Bu. Aku paham, tapi ya seenggaknya, aku tahu hati mereka kalau Mira dan Leony itu masih orang-orang yang baik," balas Dika.
"Baik apanya? Saat Mira datang ke sini kemarin, dia langsung membeberkan semua rahasia kamu di depan Ibu. Dia juga nyolot ke Ibu. Jadi, gak ada sopan santunnya masuk ke rumah orang sama sekali!"
Dika lantas terdiam. Ia memijit-mijit kepalanya yang terasa sedikit sakit. Dika terlalu lelah sekarang dan ingin istirahat saja.
"Ya sudah kalau gitu, mending kamu lanjut istirahat lagi." Rani paham dengan kondisi anaknya sekarang. "Ingat ya, besok jangan ke mana-mana!" Rani melangkah ke luar dan menutup kembali pintu kamar tersebut.