Download App
81.56% Senja Kian Memudar / Chapter 261: Senja Kian Memudar (Gita) XIX [Ketika Tua Nanti]

Chapter 261: Senja Kian Memudar (Gita) XIX [Ketika Tua Nanti]

"Maafin, Ayah ya, Bun." Ayah membelai pucuk jilbab istrinya dengan sayang.

Ayah dari tadi belum minta maaf. Benar apa yang di katakan Dimas pada dirinya. Kalau sang istri enggak akan mungkin tiba-tiba ikut ke rumah mertua yang ada di kota kalau bukan karenna suatu hal.

Bunda tersenyum manja. "Iya nggak apa-apa kok, Yah, Bunda paham kalau pekerjaan Ayah yang begitu padatnya. Makanya Bunda enggak mau bikin hari libur Ayah terganggu." jelas Bunda.

Ayah menggelengkan kepala pertanda enggak setuju apa yang di katakan sang istri. Sejatinya seorang suami jangan sampai menelantarkan istri dan anaknya hanya demi pekerjaan semata. Suami memang di tuntut untuk menafkahi istri serta anak namun di sisi lain posisi suami adalah seorang pemimpin keluarga yang dimana harus selalu mengetahui kondisi anggota keluarganya.


next chapter
Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C261
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login