Kumis pria berwajah kaku menonjol ketika kekuatan mengerikan meledak. Dia mengaum dengan kencang, dan pintu-pintu perunggu yang besar perlahan membuka. Suara yang berderit seperti datang dari kejauhan, naik bersama perubahan tahun.
Bu Fang dan yang lain berdiri di belakang pria berwajah kaku. Mereka melihat cahaya melesat melalui celah sempit yang melebar saat pintu-pintu membuka. Cahaya tersebut seakan mengganggu mata.
"Ini adalah Gerbang Harapan. Untuk menantang para koki di Catatan Pencinta Makan, kamu harus melewati gerbang ini. Gerbang Harapan ini akan memenuhi harapanmu." Pria tua itu berdiri dengan kedua tangan yang tergenggam. Menonton pintu-pintu perunggu yang membuka, sepertinya di dalam matanya ada cahaya yang bergelora. Suaranya yang tenang tetap terngiang-ngiang di dalam telinga orang-orang.