Download App
15.47% SEASON 2 TERANG DALAM GELAPKU / Chapter 13: SEMAKIN JAUH

Chapter 13: SEMAKIN JAUH

Tanpa mereka sadari mereka bergumul di ranjang sejak sore hingga menjelang pagi. Fatma semalaman meneteskan airmata membayangkan saat itu suaminya dan madunya bermesraan hingga berkali-kali. Dia merasa ikut bersalah karena sejak pernikahan Brian, dia tidak pernah mencoba bahkan menghindari bermesraan dengan suaminya.

" Ya Allah! Berikan petunjukMu atas segala cobaan ini! Hamba ikhlas seikhlas-ikhlasnya dengan semua yang telah Engkau gariskan adalah yang terbaik untuk hamba!" ucap Fatma dalam ratapannya malam itu.

Brian membuka matanya perlahan, dia melihat ke sekeliling ruangan dan matanya bertemu dengan mata Vero yang saat ini sedang tersenyum sambil mengusap-usap dadanya. Pikirannya melayang ke kejadian sore kemarin dan adegan panas dirinya dengan istri keduanya.

" Good morning, baby!" sapa Vero sambil mengecup dada suaminya itu.

" Good Morning!" jawab Brian lalu memegang tangan jahil Vero.

Dia tidak mau jika miliknya akan bereaksi kembali akibat sentuhan demi sentuhan nakal Vero pada tubuhnya.

" Kita mandi?" tanya Vero nakal.

" Mandilah dulu!" ucap Brian yang berdiri dan memakai kaos dalam dan boxernya.

Bukan Vero namanya jika tidak bisa menaklukan suaminya sendiri. Dengan cepat tubuh polosnya memeluk Brian dari belakang dan dengan sengaja dia memainkan milik Brian.

" Please, Ver! Ini kantor dan Danis pasti sudah menungguku!" kata Brian menghentikan tangan Vero, tapi terlambat, miliknya telah bereaksi akibat tangan nakal Vero.

" Tapi dia tidak setuju denganmu, baby!" bisik Vero yang terus memainkan barang Brian hingga mereka kembali melakukan percintaan kembali. Walau begitu Brian melakukan dengan pelan, karena dia takut akan mencelakakan calon bayinya.

Sejak itu, Brian lebih sering menginap di kantor karena hampir setiap hari Vero membuat dirinya gila dan merasakan sensasi yang berbeda saat bersama dengan Fatma.

Brian hanya akan pulang untuk menemui anak-anaknya dan akan pergi saat malam tiba, karena Vero tidak memberikan dirinya kesempatan untuk bermalam di rumah Fatma. Setiap jam 9 malam Vero pasti menelpon dirinya dengan melakukan VC dan dia sudah siap dengan lingerie seksinya di atas ranjang bahkan terkadang dia polos dan melakukan gerakan-gerakan erotis yang membuat Brian tidak tahan.

Kandungan Vero telah menginjak bulan ke 6 dan Brian menemani Vero belanja keperluan bayi mereka di sebuah Mall. Fatma yang saat itu sedang pergi bersama dengan pegawainya, terlihat sedih karena suaminya sangat mesra pada madunya. Brian sesekali mengusap perut Vero karena dia merasakan bayinya menendang-nendang. Vero melihat Fatma dari kejauhan, dan dia sengaja membuat keadaan menjadi panas.

" Baby, sepertinya anak kita ingin papanya meluk mamanya!" ucap Vero manja.

Dengan tersenyum Brian memeluk Vero dan mengusap punggung wanita itu. Hati Fatma semakin sakit melihat adegan itu. Dia lalu pergi ke toilet karena tidak dapat lagi menahan airmatanya.

" Antar aku ke toilet, baby!" kata Vero.

" Iya!" jawab Brian.

Mereka pergi ke toilet yang sama dengan Fatma dan kebetulan saat itu keadaan toilet sedang sepi. Vero masuk ke salah satu bilik dan pura-pura buang air, lalu dia keluar bersamaan dengan Fatma yang membuka pintu bilik.

" Zahirah? Apa kabar?" tanya Vero basa-basi.

" Baik!" jawab Fatma dengan senyum yang dipaksakan.

" Aku sedang belanja sama Brian! Kita beli peralatan bayi dan dia bilang tubuhku semakin seksi jadi aku harus membeli lingerie baru, padahal aku bilang untuk apa buang-guang uang saja! Kan kalo lagi bercumbu polos aja!" kata Vero cuek.

Fatma hanya menahan kepedihan hatinya mendengar semua ucapan Fatma.

" Jika tidak ada yang kamu ucapkan lagi, saya harus pergi!" kata Fatma seakan menghiraukan semua ucapan Vero dan itu membuat wanita itu kesal.

Tiba-tiba Vero berniat untuk mendorong Fatma, tapi kakinya terpeleset dan dia terjatuh dengan posisi duduk.

" Aughhhhhh!" teriak Vero, lalu Fatma berbalik dan melihat Vero yang terduduk dengan merintih kesakitan.

" Astaughfirullah, Vero!" teriak Fatma lalu memegang tangan Fatma yang berniat untuk menolong.

Tapi Vero malah memegang kedua tangan Fatma dan meletakkannya di bahunya lalu dia bersandar dengan Fatma yang seakan mendorongnya.

" Ampunnnnn! Jangan, mbak!..."

" Apa? Apa maksud kamu..."

" Aku akan meninggalkan Brian, mbak!" ucap Vero lagi.

" Kamu..."

" Astaga, Vero!" tiba-tiba Brian telah berdiri di pintu dan melihat posisi Vero dan Fatma.

" Apa yang kamu lakukan, Zahirah?" teriak Brian dengan wajah menggelap.

Fatma yang baru menyadari jika semua yang dilakukan Vero hanya sandiwara belaka malah tersenyum mendengar teriakan Brian padanya. Baru sekali ini dia mendengar Brian berteriak padanya dan untuk ke sekian kali, hal itu sangat menyakiti hatinya.

" Heh!" tawa Fatma pelan.

Dia memejamkan kedua matanya dan tersenyum kecut.

" Kamu anggap ini semua lelucon? Apa kamu sadar jika ada sebuah nyawa di dalam perut Vero?" kata Brian yang mengangkat tubuh Vero dan memeluknya.

" Cukup! Apa kamu percaya padaku?" tanya Fatma yang menatap tajam pada Brian sambil berdiri dari tempatnya.

" Aku tahu aku salah! Aku tahu aku sangat menyakiti hatimu, tapi apa ada pembenaran dengan perbuatanmu menyakiti Vero?" tanya Brian dingin.

" Aku sudah tahu jawabannya! Lalu apa maumu sekarang?" tanya Fatma pasrah.

" Aku akan tinggal dengan Vero sementara waktu hingga..."

" Apa kamu kecewa padaku?" tanya Fatma dengan menahan airmatanya.

Hatinya sakit dengan semua ketidak percayaan Brian padanya, padahal selama mereka menikah tidak sekalipun Brian berpaling dari dirinya.

" Apa perlu aku jawab?" tanya Brian datar.

" Ok! Semua sudah jelas!" kata Fatma lalu dia melangkah keluar dari toilet.

" Apa kamu puas? Sebenarnya kamu tidak perlu melakukan semua ini! Aku akan dengan ikhlas memberikan dia padamu!" sindir Fatma sambil menatap tajam wajah Vero yang tersenyum smirk di dada Brian.

" Cukup! Sebaiknya kamu pergi!" kata Brian lagi.

Pintu toilet terbuka dan tiba-tiba ada seorang pria yang memeluk tubuh Fatma.

" Sayang! Aku menunggu sangat lama di luar!" ucap pria itu.

" Astaughfirullahaladzim!" ucap Fatma terkejut dan berusaha melepaskan diri dari pria itu.

Tapi pelukan pria itu sangat kuat hingga membuat dirinya seakan diam saja mendapatkan pelukan darinya. Mata Brian membulat sempurna melihat semua kejadian itu, hatinya terbakar api cemburu dan amarah.

" Ternyata semua hanya topeng! Apa ini sesungguhnya dirimu selama aku tidak ada? Benar-benar wanita pendosa!" ucap Brian marah.

Deg! Bagai tersambar petir, tubuh Fatma membeku mendengar ucapan Brian. Seumur hidupnya dia tidak pernah dikatakan seperti yang Brian katakan. Airmatanya mengalir deras dipipinya, dia mencoba dengan sekuat tenaga melepaskan pelukan pria yang tidak dikenalnya itu.

" Apa kalian ingin pamer?" teriak Brian marah.

" Maaf, Tuan! Kami akan pergi ke tempat saya!" ucap pria itu sambil menundukkan kepalanya.

" Zahirah Fatimah Fayyad! Aku menalakmu dengan talak 3 dan sekarang kamu sudah bukan istriku lagi!" teriak Brian.

Deg...deg! Jantung Fatma seakan mencelos mendengar teriakan Brian. Dunianya seakan hancur berkeping-keping tanpa tersisa. Dia membayangkan anak-anaknya di rumah jika mengetahui semua ini.

" Ayo, Ver! Kita pergi dan biarkan pasangan mesum ini!" kata Brian memapah Vero keluar dari toilet.

" Habib!" panggil Fatma.


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C13
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login