Saheera agak tergesa-gesa di kelas terakhirnya sore ini, sampai membuat Oryza, temannya yang duduk bersebelahan tadi heran. Pasalnya sejak awal perkuliahan, Saheera nampak gusar, tidak fokus penuh seperti biasanya. Gadis itu juga beberapa kali memeriksa ponsel, seperti ada yang penting untuk selalu dihubungi.
"Eh ini jam berapa sih, Za?" tanyanya.
"Jam setengah empat."
"Oh, masih setengah jam lagi rupanya. Oke."
"Mau kemana sih, Ra? Buru-buru banget?"
"Ke Auditorium, Bang Iqbaal sidang, Za. Gak boleh telat nih," ujarnya seraya menyampirkan tas selempangnya.
"Sidang? Sidang apa? Baru aja semester empat nih. Fast track?" Oryza setengah tak percaya.
Saheera menggeleng, "Bukan, ini sidang promosi penelitian dia, Za. Dari awal semester tiga kan udah dapet project tuh, itu udah selesai bulan lalu, dan sekarang ada peluang ekstensi project gitu, dari Singapore katanya, join sama NTU," jelasnya diluar kepala. Terdengar bangga sekali.
Oh jelas, Iqbaal itu kebanggannya.