"Maaf, kau ini stalker ya? "Aku menatap dia dengan tatapan curiga.
"Enak aja stalker!"selina meneriakiku, "(sial baru kali ini aku di panggil stalker) "selina dengan wajah memerah.
"Jadi kenapa kau ikutin, aku"aku menatap dia dengan tatapan kosong.
"Itu hanya perasaanmu saja"selina dengan wajah imutnya.
"(Dari tadi ni cewek, wajahnya kenapa?) "aku menatap dia makin bingung.
"(Sial masih enggak bepengaruh) "selina dengan sedikit keringat di pipinya.
"Huh, aku tahu kau pasti temannya ran kan"aku tersenyum.
"Kau kenal dengan ran chan(eh tunggu kenapa aku sok dekat dengan dia) "dia menujukan wajah marahnya.
"Ya begitulah, kau sekelas dengan Ran ya"aku mengelus tanganku karena agak dingin. "Ya aku sekelas"selina tersenyum senang, "(eh tunggu kenapa aku, membalas bicaranya) "selina bingung dan berjalan meninggalkanku namun.
"Grep"aku menarik bajunya karena di depan dia ada pekerjaan jalan, "hehhhh, lepaskan aku dasar mesum"selina mendorong tubuhku dan, "buwshhh"dia terjatuh di air semen pembuat jalan, "iueeea, airnya kotor"selina mencium air yang berbau semen.
"Aduh"aku menyentuh dahiku,"apakah kau baik-baik saja"aku menyulurkan tanganku kearahnya.
"Tapsss"selina menampar tanganku, "tidak perlu aku bisa berdiri sendiri"selina berdiri namun dia tidak bisa karena airnya.
Aku menyentuh tangan selina dan menariknya, "jangan sok kuat"aku dengan wajah agak kesal.
"Berisik, hacummm dinginya"selina bersin.
Aku melepaskan jas sekolahku dan menaruh di punggung wanita tersebut.
"Terima kasih"selina menundukan kepalanya, "(kenapa dia baik kepadaku) "selina tercengah.
"Anu siapa namamu? "Aku mengosok kedua tanganku.
"Selina mari"suara, pelan selina.
"Aku ren Yamamoto salam kenal selina"aku tersenyum.
"Hemm"selina mengangguk.
"Anu,maaf aku bukanya mesum atau apapun itu lihat bajumu"aku menujuk baju dia yang tipis karena air.
Selina melihat bajunya yang tembus pandang, "(sial braku kelihatan)"selina menutup tubuhnya dengan jasku.
"Kalau kau mau, kau bisa mengerinkan bajumu di rumahku"aku menujuk arah kerumahku.
"(Huh, apa yang dia katakan berninya dia mengatakan idol terkenal seperti itu) hacum"mendadak selina pilek.
"Tu kau pilek kan, udarnya dingin tahu"aku berjalan meningalkan selina.
Selina murung dan hanya diam saja, dia berjalan mengikutiku "(kenapa aku menuruti laki-laki ini) "selina melihat kearahku.
Kami berjalan berdua menuju rumahku, keadaan dingin malam menyengat sampai ke tulang belakang membuat rasa nyeri dan dingin di seluruh tubuh.
Tak beberapa lama kami sampai,"Ting-ting"aku membunyikan bell rumahku.
"Selamat datang kak..... "Emilia berhenti bicara dan menatap bingung kearahku, "anu kau bawak apa ?"emilia dengan tatapan kesal.
"Bawak apa maksudnya!?"aku melihat kesamping hanya selina, "temanku namanya selina"aku menujuk dia.
"Oh begitu"emilia menundukan kepalanya dan, "srunggg"mendadak emilia siaga dengan gaya seni bela diri keluarga kami, "emilia special kick"dia mengarahkan kedua kakinya tepat di wajahku.
"Buakkkk"aku melanting sampai ke jalan, "jangan bawak wanita di malam hari ya, nanti disangka om-om mesum"emilia menatapku dengan tatapan iblis.
"(Cepatnya aku tidak bisa melihat gerakan adiknya!) "selina dalam hati beteriak.
Emilia mendekati selina, "anu kalau kau mau, kau boleh pakai kamar mandi"emilia menyentuh tubuh selina yang basah.
"Baik terima kasih"selina menundukkan kepalanya.
Selina dan emilia meniggalkanku, "aku di cuekin"aku meneteskan air mata merajuk.
Aku berdiri dan masuk kerumah, aku melihat elika yang menonton kartun favoritnya, "kakak duduk disini"elika tersenyum senang.
"Baik"aku duduk di samping elika, aku mengingat sesuatu ini terasa seperti aku dulu bersama dengan ayahku saat menonton kartun.
"Hihihi, kartunya keren"elika tertawa senang, "kak, kapan kakak yang berambut hijau main kesini lagi? "Elika menundukan kepalanya.
"(Maksudnya ran ya)hem, nemang kenapa rindu ya? "Aku tersenyum mengejek.
"Ya begitulah soalnya kakak, kemarin nonton acara yang sama seperti ran dia juga sering senyum, dan menujukan permainan unik kepadaku"elika memainkan jarinya seperti trik sulap menarik jari.
"Begitu ya, kapan-kapan kakak ajak ran kesini lagi ya"aku tersenyum senang.
"Benarkah, yeahhhh nanti aku minta ajarin trik sulap lagi dengan kakak ran"elika melompat senang.
"(Itu bukan sulap elika, itu trik aku bisa menunjukan padamu tapi lebih baik kau bisa lebih berimajinasi) "aku tersenyum.
Di kamar mandi, selina dan emilia mandi bersama"oke lepaskan semua pakaian kau mau aku keringkan baju basahnu kan"emilia dengan tatapan kosongnya.
"Baik"selina melepaskan bajunya.
Emilia melihat dada selina yang mungkin seukuran E Cup"tch"emilia menatap kesal selina.
"(Eh barusan dia tch kan) "selina agak ketakutan.
Mereka melepaskan bajunya dan mulai masuk ke kamar mandi, "stare"emilia menatap dada selina.
"Anu bisa tidak jangan menatap dadaku terus"selina agak malu.
"Maaf soalnya dadamu gede"emilia menatap agak kesal, "apa rahasianya"emilia menatap selina dengan biasa saja.
"(Kenapa dia nanya begituan, baru kali ini aku ditanya yang beginian?) "selina dengan keringat di pipinya, "faktor keturunan"selina tersenyum senang.
"Treshhhh"bunyi jiwa emilia yang pecah emilia.
"Anu emilia, kau tidak apa-apa "selina melihat wajah emilia yang depresi, "tenang saja emilia sudah cantik kok dengan rambut putihnya kok"selina dengan suara gak canggung.
"Benarkah"emilia membalikan wajahnya.
"(Malu dia,tapi lucu juga)hihihi"selina tertawa kecil, "(tunggu kenapa aku akrab dengan adiknya segala sial!)"selina berteriak dalam hati.
Mereka menyelesaikan mandi dan keluar dari kamar mandi, emilia menggunakan baju tidur sedangkan selina "aduh bajuku sobek segala"kata selina.
"Sini biar aku saja"emilia mengambil baju selina.
"Kakak tolong bisa jahitin baju"emilia meneriakiku dari dalam kamar mandi.
"Srettt"aku membuka pintu,"mana bajunya,e.....(de javu)"aku melihat selina yang telanjang,"maaf mengangu"aku menutup pintu dan.
"Bukkkk"lemparan ember tepat di wajahku.
"Wahahahah aku tidak bisa menikah"selina menangis, "(padahal belum pernah ada orang yang melihat tubuhku) "kata selina dalam hati.
Kami pun ke ruang tamu bersama, aku menjahit baju selina dengan wajah yang masih agak memar karena lemparan ember, "maaf ya ini sudah jadi"aku memberikan bajunya selina.
Selina kesal melihatku
"tidak masalah"tatapan selina yang masih marah.
"Kakak ini siapa ya?"elika menujuk kearah selina yang menghisap jari telunjuknya.
"(Apa mereka tidak tahu siapa aku?baiklah )Oh, maaf aku lupa menjelaskannya! "Selina dengan wajah canggungnya,"Aku selina mari"selina tersenyum.
"Aku ren Yamamoto"aku dengan senyuman senang.
"Aku emilia Yamamoto salam kenal"emilia menundukan kepalanya.
"Aku-aku elika ya... Yamammo"elika bingung nama keluarga, "Yamamoto, hihihi"elika tersenyum.
"Hihihi lucunya "selina mengelus kepal elika.
Kami mulai menonton TV seputar berita tentang idol yang baru-baru ini naik daun,karena aku jarang menonton aku tidak tahu nama artis menurutku tidak berguna juga menghafal nama mereka, namun ada yang aneh saat kami menonton aku melihat wajah selina dan nama depannya juga mirip, "mirip selina ya"aku menyentuh daguku.
"Benar mirip kak"emilia melihat jelas telivisi.
"Itu kan memang kakak selina,hahaha"elika tertawa.
"Huhhhhh!! "Aku dan emilia terkejut emilia hanya terkejut biasa saja sedangkan aku paling terkejut.
"(Baru sadar kalian!) "selina marah dalam hati.
"Kau memang artis ya, maaf soalnya aku benar-benar enggak kenal artis"aku bingung.
"Aku juga"emilia mengangguk.
"Tidak masalah kok, (jadi dari tadi kalian tidak kenal aku) "selina dengan senyuman namun sebenarnya dia sangat marah.
"Tototo"bunyi hp berbunyi, selina mengangkat hpnya dan, "maaf semua aku masih ada kerjaan bisa tidak aku pamit dulu"selina tersenyum.
"Tentu mau aku temanin"aku tersenyum senang.
"Tidak terima kasih(baiklah kemari kau saat ada di gang akan aku buat kau babak belur, hihihi) "selina tertawa mengerikan dalam hatinya.
"Tidak masalah ayo"aku berjalan dan menggunakan celana pendek dan kaus putih.
"Terima kasih"selina tersenyum.
Kami berpamitan dengan elika dan emilia, aku berjalan menuju tempat yang yang dimaksud selina, aku hanya melihat wajah selina yang menunduk mungkin dia gak gugup.
"(Akan aku buat kau menyesal) "selina dalam hati tersenyum mengerikan.
"Masih jauh ya"aku menujuk jalan lurus.
"Ya"selina tersenyum dan, "bukkk"dia terjatuh membuat lututnya berdarah, "aduh sakit"selina menahan air matanya.
Aku mendekati dia dan menempelkan handisplast "lebih baik kan"aku tersenyum.
"Hemmm"selina menangguk dengan wajah tercengah.
"Baik kalau begitu"aku mengangkat dia seperti tuan Putri.
"Ren apa yang kau lakukan"selina dengan pipi memerah.
"Bukan apa-apa kok"aku tersenyum sambil berjalan biasa karena sekarang sudah menunjuk jam 10 malam yang membuat jalan sepi.
"Kau baik-baik saja kan"aku tersenyum.
"Iya(sial aku di permalukan)"kata selina dalam hati,"Kau tidak malu saat menggendongku seperti ini(rasakan akan aku buat kau malu) "selina menutup wajahnya.
"Tidak sama sekali, dan juga kau kan manis mana mungkin aku malu hihihi"aku tertawa.
"(Manis, selama aku di panggung penonton memangilku manis dan cantik, aku tidak merasakan apapun tapi kenapa dengan laki-laki ini kata-katanya masuk ke dalam hatiku, perasaan apa ini) "selina menyentuh dadanya.
Aku mengangkat selina dan tak beberapa lama kami sampai di studio pemotretan, "wow, besarnya"aku melihat gedung yang sangat besar.
Aku masuk bersama selina yang masih aku gendong, "anu permisi"aku bertanya dengan salah satu orang yang nampak menuggu seseorang.
"E.... Selina chan ada apa denganmu? "Kata laki-laki dengan jas rapinya.
Dia melihat wajah selina yang memerah dan pusing, "maaf tadi dia jatuh"kataku.
"(Lumayan ganteng jangan-jangan dia pacarnya selina chan) "laki-laki tersebut tersenyum.
"baiklah"aku menaruh selina di peganggan laki-laki tersebut.
"Aku permisi dulu"aku tersenyum.
"Ren"aku mendengar suara selina yang ada di gendongan laki-laki tersebut, "terima kasih untuk malam ini"dia menutup wajahnya di pundak laki-laki tersebut.
"Sama-sama"aku menghormat dan meninggalkan selina dengan laki-laki tersebut.
"Anu selina chan,apakah itu pacarmu"laki-laki tersebut tersenyum mengejek.
"Enggak tahu"selina menutup wajahnya yang memerah.
"Baik kita istirahat selama 10 menit baru kita pemotretan"laki-laki tersebut tersenyum.
"Baik"selina tersenyum.
Mereka berdua masuk ke dalam ruangan .
Bersambung