Mori yang tidak tahan dengan perlakuan teman-temannya yang sibuk menggodanya, membuat portal lalu kabur masih dalam wujud anak harimau. Ia lupa berubah kembali menjadi manusia sebelum pergi.
"Apa-apaan mereka menyentuhku seenaknya seolah aku kucing yang mau disentuh, bahkan malah suka disentuh!" gerutu Mori sambil berjalan menyusuri sungai yang sudah mulai gelap, karena terlindung bayangan perbukitan di tempat itu.
Untungnya sungai itu telah sepi dari para tamu homestay yang bermain air. Alasan utamanya jelas, karena udara di tempat pegunungan yang telah mulai dingin dan membuat air sungai juga sedingin es.
Andai ada manusia, sudah pasti akan melihat Mori yang berjalan sendirian di pinggir sungai dalam wujud anak harimau. Kehebohan pun akan muncul.
Mori berhenti pada pinggir sungai yang alirannya sedikit tenang, karena arus air yang terhalang oleh sebuah batu besar. Mori melihat wujudnya dari pantulan air sungai yang sangat jernih.