Download App
0.3% Sandiwara Kehidupan Kedua / Chapter 4: Kalau Begitu, Kamu Mati Saja

Chapter 4: Kalau Begitu, Kamu Mati Saja

Editor: Wave Literature

Tiga puluh menit kemudian, Tang Li kembali ke kamarnya. Tidak lama kemudian, Bibi Wu mengetuk pintu dan bertanya, "Nona Li, pesta akan segera dimulai. Nona sudah selesai berdandan atau belum?"

Karena belum mendapat jawaban, Bibi Wu terus mengetuk pintu. Mau tidak mau, Tang Li akhirnya membukakan pintu. Ketika pintu sudah dibuka, tangan Bibi Wu yang saat itu mengetuk pintu terhenti. Ia melihat Tang Li masih memakai celana jins dan spontan bertanya lagi, "Kenapa tidak mengenakan gaun itu?"

"Ya, rencananya memang mau memakainya," kata Tang Li sambil tersenyum tipis. Setelah jeda dua detik kemudian, ia menatap Bibi Wu dan bertanya, "Apakah gaun itu benar-benar dipersiapkan untukku?"

Bibi Wu telah bekerja di rumah ini selama lebih dari sepuluh tahun hingga Li Yuan'er telah tumbuh dewasa. Sang tuan rumah juga telah menganggapnya seperti kerabat sendiri. Tentu saja hatinya tidak akan berpihak padaku, pikir Tang Li.

Melihat Tang Li yang terus bertanya padanya, Bibi Wu berusaha bersabar dan hanya berkata, "Karena ini adalah perintah dari Nyonya, tentu tidak boleh salah. Nona, cepatlah berganti pakaian dan turun. Saya masih ada hal lain yang perlu dilakukan." 

Setelah selesai berbicara, Bibi Wu menuruni tangga. Tatapan Tang Li menjadi dingin saat melihat kepergian Bibi Wu. Ia kembali bercermin, lalu mengangkat tangannya dan melepas perbannya. Ketika perbannya dilepas, bekas luka sepanjang 5 cm itu menjadi sedikit mengerikan.

Setelah pesta ulang tahun di vila keluarga Li di kehidupan terakhirnya, Tang Li menjadi incaran orang-orang dan hanya Ouyang Qian yang maju membelanya. Namun, pada akhirnya ia dikirim ke vila terpencil oleh Li Wenyan dalam semalam. 

Tang Li memandang dirinya sendiri di depan cermin. Bagaimanapun, ia tidak boleh mengecewakan seseorang yang ingin melihatnya hadir di acara pesta ulang tahun tersebut.

Ketika Tang Li sudah benar-benar berjalan masuk ke taman keluarga Li, ia menarik banyak perhatian. Bukan karena ia cantik, namun karena penampilannya yang tidak tidak sesuai tempatnya. Gadis itu mengenakan celana jins dan sepatu kets yang kotor dengan rambut kuncir kuda yang berantakan. Belum lagi, luka di dahinya menyita banyak perhatian.

Ekspresi gadis itu menjadi lebih kaku dan canggung setelah sadar banyak orang yang menatap ke arahnya. Ada seorang tamu yang memperhatikan gadis itu dengan saksama, lalu melihat ke arah bawah lengan baju yang digulung gadis itu. Terdapat beberapa memar yang sudah berwarna ungu di sana.

"Apakah dia adalah tamu undangan keluarga Li?"

"Sepertinya bukan."

Tamu yang duduk di meja jamuan makanan berbisik, "Lalu, bagaimana bisa dia masuk ke sini? Pakaiannya sangat kotor. Pakaian pelayan keluarga Li bahkan masih lebih bagus."

"Tapi, dia sedikit mirip dengan Nona Li."

Tang Li segera pergi ke kolam samping kamar. Benar saja, ia bertemu dengan Li Yuan'er di sana. Di kehidupan sebelumnya, di sinilah ia dan Li Yuan'er berkelahi. 

Tang Li melihat Li Yuan'er yang sedang mengobrol dengan temannya sambil sesekali tertawa. Li Yuan'er adalah gadis yang berusia 18 tahun dan berpakaian dengan gaun tanpa bahu. Ia begitu cantik dan senyumannya membuat orang merasa energinya terisi kembali. Sekarang, Li Yuan'er telah menjadi juru bicara di Grup Tianyi.

Li Yuan'er telah memasuki dunia hiburan sejak berusia lima tahun dan menjadi bintang anak yang terkenal. Ia juga diterima di sekolah perfilman di Ibukota, sedangkan saat itu Tang Li bersekolah di sekolah seni. Kesenjangan di antara mereka berdua membuat Tang Li teringat saat Li Yuan'er berkata di kehidupan sebelumnya, "Mau bagaimanapun kamu menutupinya, kamu tetaplah tikus selokan dan tidak akan bisa membalik nasib di kehidupan ini!"

Tak lama kemudian, Li Yuan'er menatap ke arah Tang Li dan wajah cantiknya tiba-tiba berubah menjadi muram. "Siapa yang menyuruhmu datang kemari?!" hardik Li Yuan'er sambil menatap tajam ke arah Tang Li.

"Hari ini adalah ulang tahun Nenek. Jadi, kenapa aku tidak boleh datang?"

Mendengar kata-kata Tang Li, Li Yuan'er tidak bisa menahan emosinya, "Siapa nenekmu? Selama aku belum mati, kamu tidak akan pernah menjadi anggota keluarga Li!"

Tang Li perlahan tersenyum, lalu selangkah demi selangkah berjalan ke arah Li Yuan'er dan berbisik di telinganya, "Kalau begitu, kamu mati saja!"


next chapter
Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C4
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login