Mereka sampai di gedung apartemen Cia yang tampak biasa di daerah yang lumayan jauh dari kota. Rafel memarkirkan mobilnya di parkiran khusus tamu di bagian depan apartemen.
"Terimakasih sudah mengantarkanku pulang." Kata Cia. Kemudian dia turun dari mobil dengan susah payah karna kakinya masih terasa sangat sakit.
Rafel turun dari mobil, kemudian membantu Cia membawa bingkisan yang tampaknya malah membuat gadis itu kesulitan.
"Tak apa. Biar aku yang membawanya, kau pulang saja." Kata Cia ketika menyadari Rafel ingin mengantarkannya.
Rafel hanya menatapnya diam. Cia tau atas tatapan itu, Rafel memang tak bisa terbantahkan, dengan pasrah dia membiarkan Rafel melakukan apapun yang cowok itu ingin lakukan. "Terserah kau saja." Ucapnya pasrah.
.