Download App
16% Rumah Bekas Pembunuhan / Chapter 4: 4. Teman Baru

Chapter 4: 4. Teman Baru

Singgah cerita...

Akhirnya pagi yang di tunggu tunggu sudah tiba, matahari mulai terbit dan ayam mulai berkokok. Riki merasa sangat lega karena sudah melewati malam yang begitu menakutkan baginya. Malam yang begitu terasa lama seperti tidak akan pernah datang pagi lagi.

Riki : "Akhirnya sudah pagi, malam tadi rasanya lama sekali" ujarnya

Tiba tiba ibu datang dan menanyakan sesuatu pada Riki, dan pertanyaan nya membuat Riki kebingungan.

Ibu : "Rik, semalam kau datang ke kamar ibu dan ayah, ngapain?"

Riki : "Hah?"

Ibu : "Kau seperti membawa buku tadi malam, mana bukunya? Kau pikir ibu tidak tahu"

Riki : "Ibu bicara apa sih aku gak paham"

Ibu : "Ya ampuuun pake pura pura lupa kamu"

Riki : "Semalam aku tidak masuk ke kamar ibu, aku sama sekali tidak membawa apapun dari kamar ibu, aneh deh"

Ibu : "Terus, semalam siapa yang masuk kamar ibu?"

Riki : "Bayu kali"

Ibu : "Masa sih, dari segi body sih kayaknya kamu deh"

Riki : "Jadi ibu gak percaya sama aku? aku benar benar gak masuk ke kamar ibu, suer"

Ibu : "Ya sudah jangan di bahas lagi" ucapnya sambil pergi

Riki : "Eh tunggu Bu!"

Ibu : "Ada apa?"

Riki : "Apa setelah kejadian ini ibu tidak curiga?"

Ibu : "Curiga apa?"

Riki : "Jangan jangan yang ibu lihat itu..."

Ibu : "Jangan berpikir negatif, kamu tuh ya pikiran nya suka ngaco, udahlah jangan di pikirin lagi, oke?" ucapnya lalu pergi

Riki : "Kejadian aneh sudah di depan mata, tapi ibu tetap tidak percaya, huh!!!" ujarnya kesal

Siang itu, Riki pergi jalan jalan sendirian untuk mencari udara segar. Tiba tiba saat di perjalanan dia melihat seorang gadis yang terjatuh. Diapun bergegas menghampiri gadis itu.

Riki : "Hey, kau tidak apa apa?" ucapnya sambil membantu gadis itu berdiri

Arni : "Aku tidak apa apa" jawabnya

Riki : "Beneran kamu gak papa?"

Arni : "Iya, aku tidak apa apa"

Riki : "Kau mau kemana?"

Arni : "Aku hanya sedang jalan jalan saja, kau sendiri mau kemana?"

Riki : "Aku sedang bosan di rumah, jadi aku pergi jalan saja"

Arni : "Kau orang baru di desa ini ya?"

Riki : "Iya, aku baru seminggu tinggal disini"

Arni : "Oooh"

Riki : "Kau sendiri?"

Arni : "Aku sudah lama tinggal di desa ini"

Riki : "Berarti... kau bisa mengenalkan lebih banyak lagi kan tentang desa ini padaku?"

Arni : "Hmmm"

Riki : "Siapa namamu?"

Arni : "Arni"

Riki : "Aku Riki"

Arni tersenyum dan mengangguk.

Riki : "Cantik sekali gadis ini" ucapnya dalam hati

Arni : "Kenapa melihatku seperti itu?"

Riki : "Tidak kok, aku tidak apa apa"

Arni : "Mau lanjut jalan?"

Riki : "Kau mau menemani ku?"

Arni kembali tersenyum dan mengangguk.

Riki : "Kalau begitu... mulai sekarang kita teman ya?" ujarnya sambil mengulurkan tangannya.

Arni : "Oke" jawabnya dan membalas uluran tangan Riki.

Sejak saat itu, Riki dan Arni menjadi teman baik. Mereka selalu sering bertemu dan jalan jalan bersama. Arni juga banyak memberi tahu tentang desa itu pada Riki, Riki sangat senang karena akhirnya dia mendapatkan teman baru di desa itu.


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C4
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login