Download App

Chapter 162: Kesan Pertama

Melisa berbaring di tempat tidur, merasa seperti pancake ungu yang sangat empuk.

Di sampingnya, bentuk tubuh berotot Armia mengancam akan mengubahnya menjadi jeli nim setiap kali bergerak sedikit. Ketika Melisa mengajukan tawaran kepada Armia untuk menginap lebih awal hari itu, dia belum terpikirkan apa yang akan terjadi jika menjadi sendok kecilnya.

Lengan Armia semakin merengkuh Melisa.

[Catatan untuk diri sendiri: Saya butuh tempat tidur yang lebih besar.]

"Melisa?" suara Armia lembut, hampir tidak terdengar. "Kamu belum tidur?"

"Ya," jawab Melisa, berusaha agar suaranya tidak kedengaran sesak seperti yang dia rasakan. "Ada apa?"

Kesunyian kembali menyelimuti mereka, hanya terpecah oleh suara kota yang jauh dan nafas Melisa yang semakin terengah-engah. Armia berbicara lagi.

"Darien itu menyebalkan sekali," katanya.

[Oke, tidak menyangka itu,] pikir Melisa, terkejut.

Armia terus berbicara, seakan tidak sadar dengan kebingungan Melisa.


next chapter
Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C162
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login