"Ray, bangun Ray! Sekolah-sekolah! Jangan molor terus."
Mami Rayhan membuka semua gorden dikamar putranya. Sedangkan sang pemilik kamar masih berada dialam mimpi.
"Rayhan! Buruan bangun, daripada nanti dibangunin sama nenek loh."
Rayhan langsung menggeliat, tangannya memijat keningnya yang terasa berdenyut. Matanya terbuka dengan pelan-pelan. Rasa kantuk masih terus menempel pada mata cowok itu.
"Rayhan ga sekolah ya Mi."
Maminya langsung melihat ke arah putranya saat mendengar suara Rayhan sedikit berbeda, ada serak-seraknya. Ia mendekati putranya dan menyentuh kening Rayhan.
"Ya Allah badan kamu panas banget Ray." Mami Rayhan langsung menyentuh tubuh cowok yang masih berbaring itu dengan panik.
Bagaimana tidak panik, Rayhan ini bisa dibilang jarang sakit. Dan sekarang dalam tiba-tiba langsung suhu badannya naik tinggi sekali.
"Aduh, ayo ganti baju dulu nak. Kita ke dokter periksa." Kata Mami Rayhan dengan panik.