Andreana dan Muhanov lalu berencana untuk merapikan seluruh ruangan Andreana. Berhubung mereka akan meninggalkan Briton, maka mereka akan meninggalkan juga Templar. Andreana memasukkan seluruh barang-barang peninggalan Richard ke dalam kotak dan dengan bantuan Katedral, dia akan membawanya ke Perpustakaan Kenangan. Tempat dimana barang-barang milik anggota Templar yang meninggal akan disimpan yang nantinya akan di daur ulang untuk nantinya dibagikan kepada Istana Templar lain sebagai bantuan.
Perpustakaan Kenangan bisa dibilang juga menjadi tempat terakhir dimana anggota Templar hanya akan menjadi kenangan. Dengan adanya Perpustakaan ini, diharapkan meskipun mereka sudah meninggal, mereka masih diberikan kesempatan untuk saling berbagi.
Setelah mereka selesai mengurusnya, tidak disangka kalau ruangan Andreana jadi sedikit lega dan hanya tersisa buku-buku yang pernah dia beli dan dia curi sendiri dari Perpustakaan Hitam.
"Aku heran kenapa Sang Kardinal tidak menyuruh mengembalikan buku-buku ini�� Andreana lalu mengumpulkan buku-buku yang pernah dia curi dari Perpustakaan Hitam.
Dia juga berniat untuk mengembalikannya juga
"Muhanov?"
"Ya?"
"Bisakah kau membantuku untuk membawa buku-buku ini nantinya ke Perpustakaan Hitam?"
"Kau benar-benar mencuri buku ini"
"Dicuri untuk kubaca tentu saja, lagipula tidak ada orang yang tertarik untuk membaca buku-buku di Perpustakaan Hitam karena kekuatan tekanan magisnya. Daripada sia-sia, lebih baik kubaca"
"Apa Sang Kardinal tidak marah?"
"Kalau dia marah, dia sudah menyuruhku untuk mengembalikan buku itu dari dulu"
Andreana juga ikut membantu membawa buku tersebut karena ada 2 dus buku. Mereka lalu pergi ke Perpustakaan Hitam untuk mengembalikan buku-buku tersebut.
Di Perpustakaan tersebut mereka disapa oleh banyak orang, keramaian yang diberikan mereka saat berfoto di Taman Firdaus benar-benar membuat mereka terkesan. Andreana yang malu berusaha sembunyi dibelakang Muhanov.
"Ayo cepat-cepat, jangan jalan lama-lama" Andreana mendorong tubuh Muhanov dengan dus buku di depannya. Mukanya memerah, dia menunduk sambil berjalan dibelakang Muhanov
"Kau tidak ingin menyapa mereka?"
"Aku terlalu malu" kata Andreana sambil menunduk
"Baiklah"
Muhanov melangkah lebih cepat sambil berusaha tetap bisa sopan dengan pengunjung Perpustakaan sambil menyapa mereka. Setelah mereka sampai di Perpustakaan Hitam, Andreana langsung membawa dus buku yang dibawa oleh Muhanov juga.
"Kau kuat Andreana?" Muhanov meletakkan dusnya di atas dus buku yang dibawa Andreana
"Jangan meremehkanku Muhanov, aku ini Ksatria Kudus!" Andreana lalu menerima kotak yang diberikannya "Disaat matahari menerangkan jalan, disaat itulah gelap akan sirna" dia mengucapkannya dengan pelan, lalu pintu Perpustakaan Hitam terbuka "Muhanov, kau tidak boleh masuk dan kau jangan kemana-mana, kau harus berdiri di sana sampai aku kembali"
"Iya, iya"
Andreana lalu masuk ke dalam Perpustakaan Hitam, pintu dari Perpustakan tersebut lalu tutup. Andreana disana selama 30 menit untuk mengembalikan posisi buku tersebut ke asalnya. Setelah dia keluar, Andreana mengajaknya menuju ke sebuah markas Ksatria Kudus Wanita yang ada di sisi Istana Templar.
Andreana kesana untuk memperbaiki beberapa gaun besi yang rusak karena melawan Leon waktu itu. Disana Muhanov diajak menuju tempat paling suci di Templar—atau mungkin lebih tepatnya tempat wanita paling suci di Templar.
Tentu saja sebagai Grand Master, saat Andreana datang kesana, seluruh Ksatria Kudus dan Askar Wanita yang berpapasan dengannya langsung memberikan hormat.
"Mereka banyak yang cantik-cantik ya Andreana" Muhanov terpana dengan kecantikan Ksatria Kudus Wanita yang mereka temui
"Muhanov, jangan tertarik dengan mereka lho" Andreana menatapnya dengan marah
"Maaf-maaf, kau cemburu ya?"
"Yaaah, bukan itu maksudku" Andreana mukanya memerah "Aku tidak cemburu kok, hanya saja mereka ini versi Santa yang ganas lho"
"Ganas secara harfiah?"
"Mereka benar-benar ganas, mereka ini Predator Pria" Andreana lalu menarik lengan Muhanov "Jangan jauh-jauh dariku, kau bisa ditebas oleh mereka"
"Andreana, apa maksudmu Predator Pria?"
Andreana memalingkan matanya, dia sebenarnya tidak ingin menceritakannya. Tapi wajah Muhanov yang ingin tahu membuat dia menyerah
"Di Templar, ada 3 jabatan tertinggi yang bisa diraih oleh Wanita, yang paling tinggi dan pertama adalah Grand Master, yang kedua Ksatria Kudus Templar dan yang terakhir adalah Santa" Andreana memeluk tangan Muhanov lebih erat "3 Jabatan ini adalah jabatan yang akan membuat seorang wanita memiliki hak dan derajat yang sama seperti pria pada umumnya. Kau harus tahu, di Templar, wanita selalu ditempatkan pada posisi kedua, jadinya mereka tidak punya hak dan derajat yang sama seperti pria. Akibatnya wanita selalu direndahkan, dilecehkan, dan tidak punya kesempatan memiliki kehormatan yang sama seperti pria pada umumnya"
"Lalu bagaimana mereka bisa mendapatkan jabatan tersebut? "
"Tentu saja harus perawan untuk selamanya"
"Perawan?"
"Ya, perawan adalah simbol kehormatan tertinggi wanita dan yang pertama kali meraih ini adalah Santai Maria. Dia adalah simbol perawan paling suci yang diberikan berkah oleh tuhan agar bisa melahirkan tanpa seorang pria di sampingnya. Sejak saat itu Perawan bagi seorang wanita di Templar adalah sesuatu yang sangat sakral dan harus dijaga jika si wanita tersebut ingin memiliki hak dan derajat yang sama"
"Lalu kenapa mereka disebut Predator Pria"
"Demi menjaga keperawanan mereka, para wanita Templar berusaha memperoleh jabatan yang lebih tinggi dengan membuat mereka semakin dibenci oleh pria. Cara yang paling mudah adalah dengan menebas pria-pria yang berusaha mendekati mereka, mereka juga menciptakan seragam dan jubah Templar yang bisa membuat pria tidak bisa mendekat dan membenci mereka—yang tidak kusangka kau justru malah menyukainya—. Sampai-sampai mereka berhasil membangun tentara mereka sendiri dan melakukan revolusi pada sistem Grand Master agar wanita bisa masuk ke dalam jabatan tersebut"
"Jadi mereka benar-benar seram ya?"
Muhanov memandang mereka, dia masih tak percaya jika wanita-wanita ini bisa seganas yang Andreana ceritakan
"Mereka tidak akan menebasmu karena kau adalah suamiku, yah yang penting jangan jauh-jauh dariku. Sekalipun kau adalah suamiku, mereka juga tidak akan segan-segan untuk menyerangmu jika kau sendirian—Dan jangan pernah mengatakan kepada mereka jika kau menyukai seragam dan jubah mereka, kau nanti akan diburu"
Setelah mereka sampai di bagian pandai besi, Muhanov bisa melihat bahwa pengurusnya adalah wanita-wanita kekar. Mereka memiliki aura menakutkan dan membuat bulu kuduk Muhanov ikut berdiri. Bahkan mereka tidak terlihat cantik sekali, apalagi salah satu dari wanita kekar itu menunjuk Muhanov sambil memberi isyarat dengan tangan mengiris leher.
"Mereka benar-benar menakutkan"
"Khusus mereka, mereka memang menakutkan. Aku saja juga ketakutan"
Setelah selesai, Andreana memasukkan gaun besinya ke dalam [Inventory] lalu menarik Muhanov dan meninggalkan tempat tersebut dengan buru-buru karena seluruh wanita pandai besi tersebut memandang tajam suaminya.
"Hah…. benar-benar menakutkan disana, aku tidak terlalu suka bertemu dengan mereka" Andreana menghela nafas
"Mereka benar-benar terlihat berbeda dengan wanita yang lain"
"Begitulah"
Andreana lalu mengajak Muhanov untuk segera pergi dari markas Ksatria Kudus Wanita, dia langsung membawa keluar dari markas tersebut dan berhenti di lapangan lepas landas bagi pengendara Naga.
"Istirahat dulu ya Muhanov, bisakah kau tunggu sebentar di kursi tersebut? Aku akan membawakanmu minuman"
"Baiklah"
Andreana lalu pergi menuju ke sebuah ruangan, sepertinya sebuah kantin ketika dia lihat.dia lalu membawakan minuman berupa teh dan diberikan kepada Muhanov. Dia lalu duduk di samping Muhanov sambil menyandarkan tubuhnya ke pundak Muhanov
"Teh benar-benar enak untuk diminum berdua begini" Kata Andreana sambil menikmatinya dengan perasaan bahagia
Muhanov juga ikut meminumnya dan tehnya memang benar-benar nikmat
"Oh enak sekali"
Saat mereka berdua masih menikmati teh tersebut, tiba-tiba sebuah naga yang bentuknya seperti kura-kura dengan penuh tanduk di punggungnya mendarat tepat di depan mereka. Mereka jadi kaget karena naga tersebut mendarat sampai membuat permukaan tanah jadi bergetar.
Terlihat ada seorang wanita yang duduk di atas leher naga tersebut, dia langsung turun dan menyuruh naga tersebut untuk beristirahat. Wanita tersebut menoleh kepada Andreana, dia melambaikan tangannya dan Andreana juga membalasnya.
Wanita itu lalu mendekati mereka berdua. Dia memberi hormat kepada Andreana
"Reina, lama tidak jumpa"
"Grand Master"
"Kau tidak perlu seformal itu kan Reina"
"Aku tidak ingin dilihat sebagai orang yang tidak sopan Andreana" Reina memeluk Andreana dengan hangat "Bagaimana kabarmu? aku dengar kau ke Vangarian, kenapa kau kesana?"
"Aku baik-baik saja. Yah aku kesana untuk menikah"
"Menikah?" Reina terkejut mendengarnya "Jadi, pria yang disampingmu adalah suamimu?" Reina mengangkat alisnya sambil menoleh ke Muhanov
"Ya, perkenalkan. namanya Muhanov Merlinstone. Muhanov dia adalah Reina Mcmillan, seorang Santa yang mewarisi nama Santa Martha, gadis pengendara naga bernama Tarasque"
Muhanov dan Reina saling bersalaman
"Salam kenal, namaku Muhanov Merlinstone"
"Salam kenal juga, namaku Reina Mcmillan atau Santa Martha VII" Martha melirik Andreana sambil tersenyum "Hmmmm"
"Ada apa Reina?"
"Tipe pria yang kau sukai menarik Andreana. Tidak mirip dengannya sih. Tapi dia terlihat bisa mempertanggung jawabkan dirimu"
"Jangan menghina suamiku Reina" Andreana mulai marah
"Tidak, tidak, aku tidak menghinanya" kata Reina sambil tertawa, dia lalu melihat panel [ID] Andreana yang sudah berubah marganya "Gelar Santamu juga menghilang ya Andreana. Kau benar-benar serius untuk menikah"
"Ya begitulah"
"Setelah ini apakah kau akan tinggal di Sheffield?"
"Tidak, aku akan mengikuti suamiku sekarang"
"Sesuai ajaran ya. Yah semoga beruntung" Reina lalu menoleh kepada Muhanov "Hei, bolehkah aku memasukkanmu ke daftar teman?" katanya sambil memegang kedua tangan Muhanov
"Eh?"
"Reina!" Andreana langsung melepaskan tangan Muhanov dari Reina
"Ohohoho, si istri langsung cemburu"
"Aku tidak cemburu!" Muka Andreana memerah
"Maaf, maaf aku bercanda" Reina menenangkan Andreana yang memukul dirinya.
"Kalau kau tidak ada urusan lagi, pergi sana Reina!"
"Baik-baik Grand Master Andreana. Duh aku jadi takut, istrinya galak sekali" Reina lalu pergi, tapi sebelum pergi dia melambaikan tangan kepada Muhanov dan membuat Andreana semakin marah.
"Andreana, kenapa kau sampai marah begitu? Dia kelihatan baik"
"Baik dari mana?" Andreana lalu menatap Muhanov "Dia itu Santa yang benar-benar sadis. Dia menyerap hasrat seksual pria dan menggunakannya sebagai inti dari kekuatan sihirnya dan membuat korbannya menjadi impoten"
"Benarkah itu?"
"Tentu saja, Aku sudah mengenalnya sejak dulu, dia adalah teman masa kecil Richard. Dia juga menyukai Richard dan berencana membuat Richard impoten agar dia terus menjadi Santo" Andreana lalu mengambil sebuah sapu tangan "Aku tidak akan membuat dia menyentuh suamiku, Aku akan menghilangkan nodanya" dia memulai mengelap tangan Muhanov
"Kau tidak perlu sampai begitu kan?"
"Aku harus! Santa memang dikenal sebagai gadis suci dan penyejuk bagi umatnya, tapi itu hanyalah sebuah kamuflase saja. Kau tidak akan tahu apa rencana busuk mereka"
"Tapi Andreana, kau dulunya juga Santa kan, apakah kau seperti—"
"Tentu saja tidak! Aku tidak sama dengan mereka, Aku tidak peduli dengan doktrin dan semua yang mereka agungkan"
Setelah Andreana membersihkan tangan Muhanov, dia memasukkan sapu tangannya ke sakunya
"Sudah bersih sekarang" kata Andreana "Aku peringatkan kau Muhanov, jangan pernah berhubungan sedikitpun dengan wanita Templar yang memiliki 3 jabatan tersebut, kecuali aku"
"Baik-baik, Andreana yang aku sayangi"
Muka Andreana langsung merah
"Jangan menggodaku! Aku benar-benar serius memperingatimu"
"Iya-iya"
Muhanov mengelus kepala Andreana dengan lembut, Andreana tersenyum lalu memeluknya.