© WebNovel
"Dengar ini baik baik Fabian Dirgantara! Mulai saat ini, aku gak akan lagi yang namanya marah dan ngelarang kamu buat deket sama perempuan lain. Tapi dengan satu syarat, jangan larang aku juga buat deket sama cowok lain!" Teriak wanita berambut panjang berkuncir kuda itu. Matanya nyalang menatap kepada pria yang ada dihadapan nya yang kini juga menatap tajam kearahnya.
Diva, nama wanita itu yang sama sekali tidak takut akan tatapan nyalang dan tajam yang di layang kan Fabian kepadanya. Wanita itu mengangkat dagunya angkuh saat tidak mendapatkan respon apapun dari pria yang berstatus sebagai kakak kelas sekaligus kekasihnya itu.
Diva berusaha menelan salivanya susah payah saat Fabian mulai berjalan mendekat kearahnya dengan tatapan tajam milik pria itu yang seolah-olah tengah menelanjanginya. Tanganya bergetar meremas ujung kain seragam batik yang ia kenakan. Dagunya tak lagi pada posisi awal yang seolah tengah menantang.
Wanita itu memejamkan matanya menahan sakit, saat dirasa tangan besar milik Fabian mencengkram kuat rahang miliknya. Kini tak ada lagi keberanian untuk wanita itu membalas tatapan tajam milik Fabian.
"Diva Ishara Arshaki, dengar ini baik-baik! Lo milik gua! Gak akan gua biarin lo, buat deket sama cowok manapun" Cengkraman erat dirahangnya berhasil membuat wanita itu meringis. Ia menahan air matanya untuk tidak menangis karena ia tidak mau di anggap lemah lagi oleh Fabian, kekasihnya.
Mata Fabian beralih menatap ke arah bibir ranum milik Diva, di tampilkan nya senyum devil khas pria itu dan kembali berkata...
"Gua bakal buat lo nyesel karena udah berani ngomong kayak gitu ke gua Div!" Kedua mata Diva sontak terbuka menatap takut ke arah Fabian. Dia menggelengkan kepalanya tidak menyutujui perkataan Fabian barusan.
"Gak! Apa maksud kamu? Aku ga-mpphh" Belum sempat wanita itu melanjut kan perkataanya. Bibir ranum miliknya berhasil disumpal dengan bibir tipis milik pria itu. Tangan nya yang berusaha berontak berhasil di cengkram oleh si pria.
Fabian memiringkan kepalanya, mulai melumat kasar bibir ranum milik Diva tanpa menghiraukan suara isakan wanita itu yang mulai terdengar. Wanita itu juga berusaha sekuat mungkin untuk melepaskan cekalan kuat di tanganya dengan memberontak.
Berhasil! Fabian terpaksa melepas ciuman nya pada Diva saat wanita itu menginjak kaki nya dengan keras. Baru saja ia ingin membentak wanita itu. Sebuah tamparan keras berhasil mengenai pipi kanan nya yang berhasil membuatnya tersentak.
Plak
"That's my first kiss, Fabian!"