Aisyah mengangguk pelan, ia sudah mengatakan masalahnya. Kini ia harus meminta pendapat sang ayah untuk jalan keluar masalah ini, pilihan mana yang harus Aisyah pilih yang terbaik dari semuanya.
"Yah, Aisyah harus bagaimana ya? Satu sisi, mas Rafka suami Aisyah dan Aisyah sangat mencintainya. Di sisi lain, ada hati yang juga mengharapkan mas Rafka bahkan jauh lebih lama dari Aisyah. Aisyah tidak ingin menyakiti hatinya karna Aisyah memiliki banyak hutang budi padanya yah, tapi hati Aisyah seakan menolak memilih pilihan itu." Tanya Aisyah pada Umar.
Umar menatap Aisyah dengan sedih, ia tidak sendiri tidak bisa mengatakan apa-apa. Hanya bisa mendukung, dan menguatkan Aisyah untuk pilihannya.
"Ayah tidak tau nak, ayah merasa terlalu sakit untuk mendengar hal ini. Tapi ayah akan selalu mendukung pilihanmu, apapun itu ayah yakin itu pasti yang terbaik untuk semuanya." Jawab Umar pasrah.