"Terimakasih atas kerjasama Tuan Iqbal yang bersedia datang ke perusahaan saya," ucap pria berumur lebih tua darinya namun tidak begitu jauh perbedaannya. "Ya, saya pun mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada anda. Terimakasih sudah menerima tawaran kerjasama dari perusahaan saya yang tidak ada apa-apanya smaa sekali dengan perusahaan sebesar anda."
Keduanya terkekeh, saling merendah membuat keduanya geli sendiri memikirkannya. "Bisakah kita minum coffe dulu? Setidaknya teh, kau akan langsung pulang dari sini kan?" tanya lawan bicaranya membuat Iqbal menganggukkan kepalanya pelan.
"Ayo minum teh saja," jawab Iqbal memberi respon baik pada rekan kerja barunya yang Iqbak harapkan akan menjadi rekan yang paling baik dan bisa diandalkan untuk kedepannya.
Pemilik perusahaan besar Thailand, pria dewasa itu terus tersenyum memikirkan apa yang sedang tidak Iqbal pikirkan. Tatapannya pada Iqbal sedikit ganjil, namun Iqbal santai-santai saja meresponnya.
Hallo. Maaf lumayan terlambat ya kak