"Momy memintaku untuk pulang," ucap Kania membuat Criss yang langsung mengangkat telefon dari pacarnya sangat terkejut mendenharnya. "Pulang? Bukankah kuliahmj--"
"Karena kuliahku hampri selesai momy memintaku pulang. Dia bilang, dia merindukanku. Bukankah ini lucu?"
Criss mendengarnya sedikit tersengat oleh listri bertegangan rendah, bukan masalah serius kenapa Criss sedikit tersentak menyadsri sesuatu. "Kenapa harus pergi? Ada aku yang siap---"
"Mereka orang tuaku, Criss. Bukankah kamu paham jika hanya mereka yang ku miliki?" Kania terus memotong ucapan Criss yang setiap kali mengatakan keberatan dan tidak mengizinkan. Hanya saja, Kania mengatakan hal yang lebih serius. Yang mampu membuat Criss tidak bisa melawannya.
"Apa kamu merindukannya juga?" Pertanyaan sulit Kania dapat, bukankah ini bencana? Menurut Kania hal semacam ini Criss tidak perluenanyakannya. Bukankah semua ini privasi? Jangan menanyakannya jika Criss tahu segalanya.
"Bagaimana aku tidak merindukannya jika--"
Siap?