Di lantai tiga rumah besar ini, tepatnya di ruang baca. Ye Ming tampak sedang terduduk di depan sebuah sketsa gadis yang masih setengah jadi. Dari wajahnya, terlihat perasaan panik yang tidak bisa disembunyikannya. "Bagaimana ini bisa terjadi?" ujarnya.
Dari kebingungannya ini, Ye Ming seakan baru menemukan suatu hal yang membuatnya cemas. Melihat dari pengaruh dan pengalaman hidupnya, tidak ada satupun di dunia ini yang membuatnya merasa cemas. Bisa dikatakan, ia tidak merasa susah bila ada apapun yang menghalanginya.
Selama perjalanan hidupnya, hanya sedikit hal yang membuatnya kesusahan. Meski demikian, hal-hal yang pernah dianggapnya sulit juga tidak pernah sampai mengganggu pikirannya. Tapi nyatanya, sekarang ia telah menemukan sesuatu yang sungguh membuatnya panik.
"Kenapa ini bisa terjadi? Kenapa aku duduk di sini, tapi yang muncul di otakku adalah dia?" Gumam Ye Ming, alisnya berkerut sangat kuat.