Cia melerai pelukkannya, dia menatap Alex, "bukan nggak mau. Pelukkan buat kalian spesial!"
Cia langsung memeluk mereka satu persatu sambil nangis, dia sayang banget sama bestienya.
"Kalian makin ganteng dan dewasa, gue yakin gitu jadi maba langsung yang ngantri buat jadi pacar kalian panjang banget, kalah yang ngantri sembako."
"Kalo itu udah pasti." Jawaban Alex membuat mereka tertawa bahagia.
Setelah itu Cia nyapa para dewan guru, dia juga memberikan tanda mata buat semuanya, yang paling spesial tentu buat pak Ramlan dan wali kelasnya dulu, bu Atik.
Cia melihat penampilan bu Mela, dia tertawa dalam hati karena gurunya yang satu itu tidak berubah sama sekali.
"Kalo gitu, saya gabung balik sama teman-teman ya bu, pak?" Cia pamit dari hadapan dewan gurunya.
"Ci, lo makin cantik sumpah." Farhan ketua kelasnya dulu datang menghampiri kursi Cia. Karena kedatangannya, pesta dansa di undur dua puluh menit.