Setiap hari Kay membawakan bekal untuk Alfad, kadang Dhika yang masak kadang juga Cia. Dhika udah ikhlas kalo istrinya perhatian ke anak itu karena setiap hari putrinya selalu menceritakan seperti apa bocah itu ketika di sekolah.
Di tambah lagi istrinya yang setiap hari seperti menjadi rutinitiasnya menunggu cerita dari Kay tentang bocah tampan bergigi ompong itu. Nggak ad acara lain selain ikhlas dengan sikap istri dan putrinya.
Beda hal dengan Kay, Kand lebih santai. Dia kasihan dengan hidup Alfad tapi nggak terlalu di tunjukkannya. Paling dia minta sama mommynya untuk menukar tasnya yang bagus dan maha itu menjadi tas biasa aja, jangan sampek Alfad ke pingin.
Emang di dalam kelas kayanya Cuma si Alfad yang paling susah ekonominya. Terlihat dari atribut yang dia kenakan.
"Kalau kalian membantunya setiap hari, itu justru membuatnya kecil hati. Dia akan merasa di kecilkan, sementara papa yakin dia ingin di perlakukan sama seperti yang lain."