Mars duduk di meja kebesarannya dengan tatapan tajamnya, menatap satu persatu orang yang menduduki tempatnya. Ralat dadakan yang dilakukan oleh menantu bos mereka ini cukup membuat mereka takut.
"Apakah ada kesalahan, Tuan Mars?" Pertanyaan itu meluncur dari bibir orang yang menjadi kepercayaan Papi Rora.
"Menurutmu? Jika tidak ada, untuk apa aku melakukan rapat dadakan hari ini? Apakah kinerjamu mulai menurun sehingga kau bisa di kelabuhi oleh seseorang?" Pertanyaan yang sangat mengintimidasi membuat orang dengan nama David itu menunduk.
Mars masih diam, tatapannya sangat jeli dia seolah membunuh semua orang di ruang rapat ini dengan tatapan tajamnya.
"Bagaimana dengan pembangunan restoran baru di ibu kota? Apakah semua berjalan dengan lancar?"
"Iya, Tuan. Pembangunan di sana berjalan dengan lancar dan akan segera selesai.
Mars mengangguk, jari tangannya memberikan ketukan pada meja kaca itu membuat suara yang nyaring.