Crystal memejamkan matanya perlahan sebelum akhirnya kembali menatap ke arah Reagan yang sedang menunggu jawabannya.
"Ibuku seorang ibu rumah tangga biasa, dia memilih mengabdikan hidupnya untuk suami dan anak semata wayangnya yang bernama Crystal Richard yang tidak lain adalah diriku sendiri. Kehidupan kami sangat bahagia hingga akhirnya suatu malam ayahku pulang ke rumah dengan membawa surat cerai untuk ibuku, ibuku yang merasa jika pernikahannya baik-baik saja tidak terima diceraikan oleh ayahku. Ibuku berusaha mempertahankan pernikahannya dengan sekuat tenaga, walaupun pada akhirnya perjuangannya sia-sia karena ayahku berhasil mendapatkan tanda tangannya," ucap Crystal pelan, Crystal menghentikan ucapannya selama beberapa detik untuk mengambil nafas dan mengontrol emosinya. Walaupun Crystal tidak mengatakan semuanya secara lengkap namun membahas kejadian di malam mengerikan itu dadanya terasa sangat sakit.