Haruna duduk bersandar di dada bidang suaminya. Menatap mentari senja berwarna jingga yang mulai tenggelam perlahan-lahan. Kekuatan cinta telah menyatukan mereka sampai saat ini.
Ia mengenang kembali pertemuan mereka puluhan tahun silam. Saat itu, mereka seperti kucing dan serigala. Yang satu ketakutan, yang satu suka sekali menakut-nakuti.
"Masih ingat tidak, dimana kita pertama kali bertemu?"
"Biar kuingat!" Tristan berpura-pura mengingat-ingat. "Ah, sepertinya di ranjang," kelakar Tristan.
"Ikh, dasar mesum!"
"Haha … tentu saja aku ingat. Di parkiran Bank Berkah."
***
Pertemuan pertama Haruna dan Tristan memang diawali dengan kesialan. Namun, berakhir menjadi keberuntungan.
Brukk!
"Aduh… Kenapa sial sekali hari ini!" Haruna terpental dan jatuh terduduk di tanah, ia menggerutu.
Haruna bangun dan meminta maaf, ia sadar dirinyalah yang salah.
"Saya minta maaf, Saya terburu-buru," ucap Haruna tulus.
Terima kasih yang tak terhingga, author ucapkan pada kalian, pembaca setia. Terima kasih atas kesetiaan dan dukungan kalian selama ini. Kalian semua reader terbaik, author sayang kalian semua^_^