Download App
19.71% Penjaga hati Zara / Chapter 28: Bimbang

Chapter 28: Bimbang

POV Aura

Sudah tiga hari aku kembali ke tanah air, semua tujuan, impian sudah terwujud, tapi.. masih ada lagi yang belum aku capai.

yeah!! menjawab perasaan sahabat ku Aldi. Aku tahu pria manis itu menyukaiku, tapi aku selalu menghindari kalau dia sudah mengutarakan perasaannya. Aku gadis naif... yah.. bilang saja begitu, aku mau tujuan hidupku tercapai dulu baru bicara soal cinta!!

Terakhir saat kami bertemu, Aldi meminta ku untuk bertunangan dengannya, namun aku tak memberi jawaban kecuali aku ingin dia mengerti tentang tujuan hidupku. Dan... aku harus bertemu dengan papa dan kakakku Toby, aku ingin dua pria yang penting dalam hidupku itu bisa memberikan restu mereka.

.

Sudah saatnya aku muncul dihadapan Aldi. sore hari setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan aku membeli buket mawar untuknya...

hahhahaha... aku merasa lucu sendiri masa iya seorang gadis memberikan bunga untuk seorang pria?!!

tapi tak apa hitung-hitung sebagai kompensasi karena aku selalu membuatnya menunggu!!

Aku membawa laju mobil ku menuju rumah Aldi... aku berharap dia akan terkejut dengan kehadiran ku.

Sepanjang jalan aku senyum-senyum sendiri membayangkan bahwa malam ini aku akan mengatakan isi hatiku yang kusimpan rapat sejak kami masih belia.

-semoga kau masih menunggu ku Al....-

akhirnya aku memasuki halaman rumah Aldi, pak Rio satpam rumah itu sudah tidak asing bagiku membukakan gerbang yang menjulang tinggi. Saat hendak memarkir mobil di depan aku melihat mobil yang sangat asing bagiku.

-hmmm.. mungkin papi Wildan atau kak Esa sedang ada tamu- begitu lah aku berfikir, sama sekali tak ada firasat apapun.

Sampai aku melihat sesuatu di ruang keluarga,, beberapa orang asing sedang bercengkrama dengan keluarga papi Wildan.

Jantung ku berdebar kencang,,, mencoba setenang mungkin untuk mendengar apapun yang akan aku dengar malam ini.

Momy Lia mendekati dan memeluk ku seperti biasa, Dan... mengatakan sesuatu yang menghempas dunia ku seketika!!

Aldi akan menikah!!

Aldi terampas dari genggaman ku!!!

cinta ku kandas??!!

jika aku saat ini sedang tertidur aku ingin segera bangun!!!

.

.

Setelah malam itu aku bertekad kuat, Aldi... aku harus melupakannya... aku harus melanjutkan hidupku...

biar saja Aldi tak pernah tahu tentang perasaan ku.

.

Tapi tak dinyana... setiap melihat gadis itu disamping Aldi aku merasa luka dalam hatiku kian bernanah.. aku tak sanggup kalau Aldi dimiliki gadis yang baru saja memasuki kehidupan pria yang aku cintai.

Semakin kutahan semakin aku menderita.

Aku tahu Aldi selalu menguntit ku, setiap pagi dia akan menunggu ku datang ke butik, aku selalu berusaha datang tepat waktu agar dia bisa melihat ku.

Hari pernikahan Aldi kian dekat... aku tak bisa berdiam saja!! aku yakin Aldi masih sangat mencintai ku.. sebelum semua terlambat aku harus mengambil hakku kembali!!

***

POV Aldi

Mungkin aku pria terbodoh didunia, aku sama sekali tidak bisa menangkap sinyal cinta dari gadis pencuri hati!

apa yang bisa aku lakukan ketika kata cinta yang aku tunggu justru hadir disaat aku akan memulai hidup baru.

Adil kah untuk gadis berwajah sendu jika aku memilih pergi menghentikan pernikahan yang aku sendiri memutuskan nya.

akh! seandainya aku dengar kan kata Zara saat itu mungkin saat ini aku adalah orang paling bahagia di dunia. Gadis yang aku nanti akhirnya jatuh kepelukanku!

tapi nasib ku tak seberuntung itu... aku terlanjur berjanji bukan hanya kepada Zara tapi kepada sang ibunda yang menitipkan harapannya padaku.

aku ingat apa yang nyonya Almira ibunda Zara katakan saat aku mengantar kepulangan beliau di bandara.

"nak Aldi... aku tidak akan meminta banyak darimu.. aku hanya ingin kau menjaga Zara dengan baik, buat putri kecilku bahagia, sejak kecil ia tidak mengenal arti cinta dari ayahnya, dia tumbuh tanpa kasih sayang seorang ayah, aku tahu Zara selalu menyimpan rapat-rapat perasaan nya, aku berharap Zara tidak hanya mendapat cinta dari suami tapi juga dari ayah mertua nya...kau bisa berjanji padaku..??" pinta itu ia ucapkan dengan penuh harap, bagaimana aku bisa menolaknya, toh mungkin sudah takdir ku harus hidup dengan wanita yang tidak aku cintai, namun setidaknya aku akan belajar mencintai dan melupakan!

"ya bunda.. aku berjanji semampu ku selalu membuat Zara bahagia.."

begitulah caraku berjanji...

akh sial!!!

Aku sungguh bimbang, bisa saja aku batalkan lalu pergi dengan Aura sebelum pernikahan terjadi. Tapi jika aku lakukan apa bedanya aku dengan pecundang?!

kalau aku lanjutkan... aku sendiri tidak yakin bisa mencintai istri ku kelak..

ohhh Tuhan... kenapa semua jadi begini??!!

.

.


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C28
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login