Cahaya tiba-tiba memudar dari tempat Ince Zangwill menghilang, menodai area itu dengan kegelapan yang pekat dan sangat hitam.
Dalam kegelapan tersebut, suara lantunan yang merdu bisa terdengar. Suara itu terdengar tenang dan tenteram, bahkan menghipnotis. Bahkan lengan-lengan pucat yang tak terhitung jumlahnya, yang sedang menggapai-gapai ke atas di dalam air hitam pekat itu pun tampak melambat, mereka tidak lagi seliar sebelumnya, seolah-olah mereka telah mendapatkan penebusan bagi jiwa mereka.
Dalam "malam yang gelap" seperti itu, sebuah sosok berjalan keluar. Itu tidak lain dari Ince Zangwill yang barusan diseret ke dalam dunia roh.
Dibandingkan dengan sebelumnya, dia telah kehilangan topi bonet di kepalanya. Pakaian di bahu kirinya tampak sobek-sobek, dan sepotong daging telah terkoyak. Nanah kuning yang samar menggelegak satu per satu.