"Baiklah akan kulakukan"
Meskipun hatinya cukup ogah, namun bagi pak Tio dan Yoseph, dia juga mengerti bahwa dia tidak boleh main-main, saat ini yang bisa dia lakukan hanyalah menyerah.
Namun sejujurnya, Yoseph masih sedikit enggan saat ini.
"Kenapa repot repot datang kerumah?"
Sekitar dua jam kemudian, bel pintu rumahnya berbunyi. Setelah membuka pintu, Erza memandang Yoseph dan Direktur Jia. Wajah Yoseph penuh dengan niat membunuh. Adapun Direktur Jia, wajahnya terlihat menyerah., awalnya direktur Jia tidak tahu jika pabrik Erza bekerja sama dengan ketentaraan, namun setelah direktur Jia tahu, dia sangat takut.
"Erza, aku di sini untuk meminta maaf kali ini."
Yoseph ragu-ragu, tetapi ketika dia memikirkan apa yang dikatakan kakeknya, Yoseph memilih untuk meminta maaf, jika tidak, apalagi yang bisa dia lakukan?
"Tuan Yoseph, apa yang Anda katakan, saya pikir Anda di sini untuk membunuh."
"Erza, kamu ..."
"Erza maafkan kami, kami salah"