"Baik."
Setelah mendengar bahwa Erza setuju, hati Yosi juga sangat senang, dengan ekspresi tersenyum di wajahnya. Awalnya dia mengira Erza akan menolak dirinya sendiri.
"Erza, kamu datang?"
Ketika dia pertama kali tiba di keluarga Handoko, Sarah sudah menyapanya di sini, dan ketika dia melihat Erza, Sarah dengan cepat melangkah maju untuk menyapanya, tetapi setelah melihat Yosi di sebelah Erza, Sarah terlihat tidak suka.
"Halo, nama saya Yosi. Kamu sarah ya"
Sebelum Erza bisa memperkenalkannya, Yosi berjalan ke depan dan sedikit tersenyum.
"Yosi?"
Tubuh Sarah juga kaget.
"Saya sudah lama mendengar katanya kamu wanita hebat dari Jakarta, senang bertemu denganmu disini"
Setelah itu, Sarah memilah ekspresinya, dan kemudian berkata dengan sopan, mengatakan bahwa saat ini, agak memalukan bagi Erza, karena Erza tiba-tiba merasa bahwa dia tampak seperti orang luar, seolah-olah tak ada Erza.