Bagaimanapun direktur Danu adalah orang yang penting, di masa depan Erza akan membutuhkan bantuannya.
Setelah alamat dikirimkan, Erza segera kesana.
"Direktur Danu, ini aku."
Erza membunyikan bel pintu. Ketika pintu dibuka, Danu berdiri di sana dengan ekspresi sopan di wajahnya. Bagaimanapun, identitas Erza juga menakutkan untuk dirinya sendiri, dan sekarang dia ada didepan pintu.
Ini membuat hati Danu sedikit bersemangat.
"Erza, kamu di sini, cepat masuk."
Dengan ekspresi sopan di wajah Danu, dia langsung menarik Erza ke kamar.
"Ya, Direktur Danu, di mana istrimu?"
"Mas ada siapa?"
Saat Erza baru saja selesai berbicara, seorang wanita paruh baya keluar dari dalam. Ketika dia melihat wanita paruh baya ini, Erza juga sedikit terkejut, karena Erza tidak pernah menyangka bahwa istri Danu akan datang.
Meski sudah di atas tiga puluh, hampir empat puluh, tapi sosok atau kulit ini bagus. Saat ini, dia memakai baju tidur yang agak terbuka.