Pada saat granat itu dilemparkan, Erza bahkan telah menarik pelatuk tembaknya dan membuat pelurunya dengan cepat menembus granatnya. Orang itu juga tidak tahu apa yang sebenarnya telah terjadi.
Seluruh tubuhnya telah hancur menjadi berkeping-keping dan terlihat sangat menakutkan.
"Siapa kamu sebenarnya?" tanya salah satu anggota MIX yang tersisa di ruangan itu.
Meskipun orang ini bukanlah sebuah ancaman baginya, Erza tetap mengerti jika dia harus segera menyelesaikan persoalan ini dan kemudian pergi secepat mungkin. Jika tidak, polisi akan datang sesegera mungkin.
"Semua teman-temanmu telah terbunuh. Lihatlah betapa mengenaskannya orang yang ada di sebelahmu dan semua itu aku yang telah membunuhnya. Bukannya kamu ingin membalaskan dendam mereka?" ucap Erza setelah berpikir jika lawannya memiliki bunker yang membuatnya tidak mungkin untuk terburu-buru berpindah ke sisi lain dengan cepat. Bahkan lawannya juga memiliki tembak otomatis di setiap tangannya.