"Kalau begitu, terimakasih"
"Sama-sama, karena memang begitu, aku akan pergi lebih dulu, masih ada yang harus dilakukan."
Erza mengangguk, lalu mengambil belati dari belakang panggung.Ketika menyentuh belati, Erza merasakan hawa dingin yang langsung menyerbu ke dalam tubuhnya, membuat hatinya merasakan sesuatu.
Saat ini Erza menyadari bahwa belati ini benar-benar bukan belati biasa, dan bilahnya sangat tajam, sedangkan untuk bahannya, Erza tidak tahu.
"Hantu, tahukah kamu asal usul belati ini?"
Karena identitas Phantom dari lembah Afrika Selatan, dan gadget di sana berbeda dari yang ada di dunia luar, Erza berpikir bahwa Phantom mungkin mengetahui asal mula benda-benda ini.
"Aku tidak tahu, tapi energi pada belati ini sangat besar."
Phantom menggelengkan kepalanya, tetapi ketika dia memegang belati ini, mata Phantom sepertinya sangat menyukainya.
"Kalau begitu aku akan memberikannya padamu."