Download App
6% Pembalik Langit Dunia Persilatan / Chapter 3: Pertarungan di tengah laut

Chapter 3: Pertarungan di tengah laut

Revisi Ep 3. Pertarungan di tengah Laut

Ketegangan terjadi membuat semua orang yang berada di tengah laut berpikir keras, saat melihat kekuatan immortal Lou semua orang berpikir kalau pemuda tersebut adalah seorang immortal tingkat tinggi, namun jendral Lan Mu masih keras kepala ingin membunuh Putri Lien, ia memerintahkan semua armada kapal untuk menabrakan kapal ke kapal yang ditumpangi putri Lien dan immortal Lou.

"Immortal Bun Sang, kamu urus laki-laki itu, aku akan menangkap putri!"

"Baik Tuan!"

"Gawat, kita akan dikepung!"

"Bagaimana ini?" tanya Putri Lien dengan wajah panik.

"Putri, kamu telah menolongku, sekarang aku yang akan menolongmu!"

"Iya!"

"Tetap di belakangku..!"

"Em!"

10 kapal melemparkan jangkar ke kapal, immortal Lou memunculkan dua buah pedang kembar, ia langsung melesat ke arah semua Rantai besi, satu-persatu rantai di jangkar terpotong, ketajaman pedang immortal Lou sudah tidak tertandingi, semua mata melihat dengan tatapan tidak percaya.

"Itu pedang tingkat tinggi!"

"Aku ingin mendapatkannya!"

Immortal Bun Sang muncul di hadapan immortal Lou "pedang itu milikku!"

Immortal Lou meredakan kuda-kuda "Tarian Pedang Bunga!"

"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRR!"

Dua buah pusaka berbenturan, immortal Lou menahan serangan immortal Bun Sang, disisi lain semua kapal kembali melemparkan jangkar cadangan, immortal Lou melesatkan satu buah pedangnya, pedang terbang memotong semua rantai, sekali lagi jendral Lan Mu mendengus kesal.

"Kerahkan semua meriam!"

"Baik jendral!"

"Gawat, kapal ini akan hancur!"

"Beraninya kamu melamun!" ucap immortal Bun Sang melancarkan tendangan.

Immortal Lou menundukkan badan lalu menendang kaki Immortal Bun Sang "terjatuhlah!"

"Sial, kuda-kudaku!" immortal Bun Sang kehilangan keseimbangan.

Immortal Lou mengayunkan satu buah pedang ke arah leher immortal Bun Sang "Pedang Surgawi Tunjukan Kekuatanmu!"

"Pedang Jiwa!" ucap immortal Bun Sang menahan serangan immortal Lou.

"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRR!"

Immortal Bun Sang terlempar ke atas langit, saat itu juga semua meriam ditembakkan ke arah kapal putri Lien, immortal Lou merapalkan segel tangan.

"Formasi Pelindung!" ucap immortal Lou membungkus tubuh putri Lien menggunakan kekuatan spiritual.

Immortal Lou menarik semua kekuatan spiritual dan kekuatan jiwa "Aura Immortal!"

Tekanan mengerikan membuat air laut bergelombang, semua kapal yang tadinya menembakan peluru meriam, kehilangan kesempatan dan arah tembakan ke arah lain. Putri Lien mematung tidak bergerak sedikitpun, ia begitu ketakutan dan merasa kagum dengan pemuda seusianya.

"Putri, apakah kamu tidak apa-apa?"

"Terimakasih, aku baik-baik saja!"

"Cepat jalankan kapal ini!"

"Baik!"

Putri Lien berbalik masuk ke kapal, setelah itu kapal mulai bergerak, Lan Mu memerintahkan semua armada kapal untuk mengatur barisan kembali.

"Cepat, kepung kapal itu lagi… jangan biarkan mereka lari!"

Di atas langit sebuah Phoenix hitam mengepakkan sayapnya, immortal Lou menatap serius ke arah Phoenix tersebut.

"Kalau meriam itu tidak mampu menghancurkan kapal itu, bagaimana dengan ini!"

"Tidak buruk!"

"Sialan, kamu masih saja meremehkanku… sekarang aku mau lihat seberapa kuat dirimu!"

Immortal Lou melihat ke arah 10 kapal "sebaiknya, aku selamatkan kapal ini dulu dan membantu putri pergi dari sini!"

"Tarian Gelombang!"

Immortal Lou menari-nari dengan gerakan indah, perlahan air laut menjadi pasang, 10 kapal kesulitan untuk mengepung kapal putri Lien karena gelombang berbeda arah, Lan Mu meminta semua orang untuk menembakkan meriam sekali lagi.

"Tebakan!"

"Gelombang energi!"

"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRR!"

Peluru meriam melesat ke berbagai arah, gelombang laut kembali berhasil di hindari, namun immortal Lou masih belum terlihat senang ketika seekor Phoenix hitam melesat ke arah kapal, ia langsung melesat terbang menuju Phoenix hitam.

"Tapak Langit Dunia Persilatan!"

"Trak-DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"

Kehampaan terpecah seperti kaca, setelah itu suara ledakan keras terdengar, langit bergemuruh dan air laut semakin menjadi akibat gelombang spiritual dua immortal, kapal putri Lien berhasil lolos dari kepungan 10 kapal pasukan Lan Mu.

"Putri, pergilah dulu… aku akan menyusul!"

"Baik, aku akan menunggumu!"

Immortal Lou melihat ke arah semua kapal dan immortal Bun Sang "sekarang ayo kita bertarung habis-habisan!"

Sosok immortal Lou memperlihatkan aura hitam pekat, mata kebiruan berubah menjadi hitam pekat, rambut terurai di hembus angin, sekarang pemuda kurus sudah seperti pembunuh tanpa ampun, immortal Lou membangunkan sisi gelapnya.

"Aaaaaaaaaaaaaa!" teriak immortal Lou.

Wajah putri Lien memucat melihat jenis kekuatan hitam yang diperlihatkan immortal Lou "Dia, itu kekuatan yang paling di larang semua Kekaisaran, ayah memberitahuku!"

"Dia memiliki kekuatan terlarang, tapi kenapa dia melindungiku?"

Dari kejauhan putri Lien berkeringat dingin, ia dipenuhi rasa takut kepada immortal Lou. Empat Kekaisaran mencatat jenis kekuatan yang paling dilarang, ciri khas aura adalah berwarna hitam pekat, putri Lien seorang putri kaisar tentunya mengetahui semua larangan di kekaisarannya.

Rasa bimbang tercipta di benak putri Lien, semua orang yang memiliki aura hitam pekat tentunya adalah seorang penjahat atau orang yang paling diburu selama ini, kisah kuno di masa lalu memberitahu kalau ada seseorang yang sangat kuat dengan kekuatan terlarang.

Perlahan sosok immortal Lou menghilang dari pandangan Putri, kapal terus melesat cepat meninggalkan area pertempuran. Kembali ke immortal Lou, langit menjadi gelap dan suara guntur menggema, wajah semua orang memucat melihat badai terjadi tiba-tiba.

"Lan Mu, immortal Bun Sang, ayo kita selesaikan ini semua!"

"Kekuatan terkutuk, kamu memilikinya… semua orang akan memburumu!"

"Untuk menjadi kuat, apapun harus aku lakukan!"

"Dasar iblis!"

"Serang!"

Semua orang mengerahkan meriam dan busur panah, beberapa petarung tangguh melesat terbang untuk membantu immortal Bun Sang, immortal Lou memunculkan dua buah pedang kembar, ia memegang erat kedua orang pedang. Tidak lama setelah itu panah dan meriam melesat secara bersamaan, immortal Lou menghilang dari pandangan lalu muncul di halaman semua pertarungan tangguh.

"Jiwa Pertarungan…Tarian Badai Pedang!" ucap immortal Lou memutarkan badan dengan dua buah pedang.

"Aaaaaaaaaaaaaa!" teriak semua orang di sekitar tewas.

Immortal Bun Sang muncul di atas kepala Immortal Lou "Pedang Phoenix Hitam!"

"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"

Immortal Lou menahan serangan immortal Bun Sang "menyerang dari belakang… sangat memalukan!"

"Aku tidak peduli, yang penting kamu harus mati dan pedang itu milikku!"

Immortal Lou menambah tekanan "bagaimana, apakah kamu melihatnya!"

"Kuat sekali, kekuatan terlarang ini… dimana dia dapatkan!"

Immortal Bun Sang mundur beberapa langkah, ia tidak bisa menahan rasa sakit sekujur tubuh, tekanan yang diberikan Immortal Lou membuat musuh di sekitar kehilangan keseimbangan.

"Sebaiknya, aku habisi saja orang yang berada di kapal!"

Immortal Lou menghilang dari pandangan immortal Bun Sang, ia muncul di hadapan Lan Mu, niat membunuh terlihat saat itu juga, immortal Lou memperlihatkan senyuman dingin kepada sosok tua di depannya.

"Haha… apakah kamu ketakutan?"

Lan Mu mematung melihat pemuda dengan aura kuat "Ti-tidak, jangan bunuh aku!"

"Gawat!" gumam Immortal Bun Sang melesat ke arah immortal Lou.

"Sekarang kamu berlutut memohon ampun, sangat memalukan… manusia lemah sepertimu tidak pantas untuk hidup!"

Immortal Lou mengayunkan pedang "Yeaaaaaaaaaaaaaaaaa!"

"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!'

Ledakan keras terdengar memperlihatkan immortal Bun Sang menahan pedang immortal Lou.

"Tidak aku biarkan kamu berbuat seenaknya!"

"Heh… mengganggu saja!" ucap immortal Lou mengayunkan pedang di tangan kiri.

"Gawat, aku harus menahan pedang di tangan kirinya!" ucap immortal Bun Sang.

Immortal Bun Sang memutarkan badan, Namun immortal Lou membatalkan niatnya untuk mengayunkan pedang di tangan kiri, ia malah mengayunkan pedang di tangan kanan yang sudah terlepas, padangan immortal Bun Sang memucat melihat kematian di depan mata.

"Sial, aku tertipu dengan gerakan polos itu!"


next chapter
Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C3
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login